Kamis 06 Jul 2017 03:45 WIB

Bom Hidrogen Disebut Sebagai Ancaman Terbesar Korut

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bilal Ramadhan
Awan jamur akibat ledakan uji coba bom hidrogen (ilustrasi)
Foto: Atomic Heritage Foundation
Awan jamur akibat ledakan uji coba bom hidrogen (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW RAVEN -- Bom hidrogen dinilai sesuai strategi sempurna nuklir Korea utara, sehingga dirasa mungkin menjadi program dengan prioritas utama. Professor of Management and Political Science di Yale University, Paul Bracken menilai, salah satu pertanyaan terbesar tentu bisakah Korea Utara menciptakannya.

Dilansir dari The National Interest, Rabu (5/7), bom hidrogen jauh lebih hebat daripada senjata fisi tipe yang telah diuji sampai saat ini. Kompleksitas pembuatan bom itu menambah status berbahaya bom itu, sehingga kehadirannya dianggap sebagai pencapaian yang sangat signifikan.

Butuh waktu tujuh tahun di AS setelah Hiroshima dan usaha ilmuwan-ilmuwan top untuk mencapainya, termasuk Edward Teller, Stan Ulam dan John von Neumann. Ini pula yang jadi alasan utama Cina bersikeras mendapatkannya, dan diperlukan tiga tahun usai uji coba nuklir pertama pada 1964.

Ini jadi pencapaian luar biasa dengan konsekuensi domestik dan internasional yang signifikan, mengingat Soviet telah memotong pengetahuan teknologi Cina selama bertahun-tahun. Korut akan jadi satu-satunya negara pemilik yang tidak ada di klub nuklir resmi NPT dan Permanent 5 of United Nation.

"Ini akan memberikan beberapa solidifikasi yang sangat dibutuhkan untuk rezim tersebut," kata Bracken.

Sebuah bom hidrogen akan berdampak besar pada kebijakan luar negeri seperti sanksi, blokade, perang finansial atau serangan siber. Untuk menghindari risiko Cina dan tetangga yang waspada, Washington akan melayangkan tuntutan bellisose menghadapi Pyingyang dengan lebih tegas dari sekarang.

Hari ini, Korea Utara memiliki kekuatan nuklir yang secara obyektif lebih kuat daripada Cina pada 60-an. Tambahan bom hidrogen ke gudang senjata dan potensi serangan dahsyat menjadi tidak ambigu, dan tidak akan ada lagi yang bertindak terlalu jauh untuk menekan rezim yang berkuasa.

Bom Hidrogen akan miliki pula dampak siginfikan terhadap komando dan kontrol Korea Utara. Saat ini, mereka berlaih ke sistem peluncur mibile, dengan kapal peluncur dan kapal selam yang berbasis di darat, walau lebih rumit karena harus bisa mengawinkan hulu ledak ke peluncur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement