REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Seorang kadet Akademi Pertahanan Australia (ADFA) berusia 19 tahun dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan memperkosa seorang kadet perempuan.
Juri Mahkamah Agung Wilayah Ibukota Australia (ACT) hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja untuk memutuskan Jack Toby Mitchell tidak bersalah atas tuduhan penyerangan sesama kadet ADFA itu. Kadet Jack Toby Mitchell mengaku tidak bersalah atas tuduhan tersebut, namun kadet perempuan itu mengklaim Mitchell telah memperkosa dirinya di kamarnya setelah mereka pergi bersama pada Mei tahun lalu.
Di persidangan terungkap, perempuan itu sedang minum di sebuah klub malam di Canberra saat ia mengirim pesan kepada Mitchell untuk datang dan menjemputnya. Perempuan itu mengatakan kepada pengadilan ketika ia sampai ke kamar Mitchell, ia sempat tertidur lalu terbangun dan menemukan Mitchell tengah berusaha berhubungan seks dengannya.
Mitchell memastikan ia telah meminta persetujuan si perempuan dengan bertanya apakah si perempuan yakin, dan ia mengatakan ya dan mencium Mitchell.
Pesan teks bukti penting kasus
Sebagian besar kasus ini terfokus pada apakah perempuan tersebut memiliki ketertarikan pribadi pada Jack Toby Mitchell. Pengacara Mitchell, Steve Whybrow, mempertanyakan laporan si perempuan tentang kejadian malam itu. Pada beberapa kesempatan di persidangan, perempuan tersebut menolak ia telah menggoda Mitchell dan merasa ia hanya ingin berteman.
Whybrow meragukan klaim kadet perempuan itu yang menyebut dirinya hanya ingin berteman. "Anda mengizinkan klien saya menyentuh Anda secara intim di bawah rok anda karena anda ingin berhubungan seks dengannya," ujar Whybrow kepada perempuan itu.
Sebagian besar bukti dalam kasus tersebut berasal dari pesan teks diantara pasangan itu dan teman-teman mereka.
Ayah sesalkan penyelidikan polisi
Di luar pengadilan, ayah Jack Toby Mitchell, Russell Micthell terlihat sangat bersedih saat ia membaca sebuah pernyataan yang telah ditulis oleh putranya. "Dua belas bulan terakhir ini merupakan tahun terburuk dalam hidup saya," ujar Russell menirukan tulisan putranya.
"Saya sangat lega cobaan ini telah berakhir, tapi saya juga marah karena harus sampai sejauh ini ketika bukti menunjukkan dengan jelas tuduhan yang diajukan terhadap saya sama sekali salah."
Sang ayah kemudian memberikan sebuah pernyataan pribadi, mengatakan ia dan ibu Jack Toby Mitchell sangat bangga dengan cara anak mereka menangani cobaan berat ini. "Kami telah membesarkan putra kami untuk menghormati perempuan dan bukti menunjukkan dengan jelas ia memperlakukan perempuan ini dengan bermartabat dan rasa hormat," kata Russell Mitchell.
"Pelecehan seksual dan penganiayaan terhadap perempuan adalah masalah yang mengerikan di masyarakat kita. Tak membantu korban kekerasan seksual yang sesungguhnya jika pihak berwenang menyia-nyiakan sumber daya berharga dalam kasus tanpa harapan seperti ini," ujarnya.
Sang ayah mengatakan mereka berniat mengajukan keluhan resmi kepada Jaksa Agung tentang perilaku polisi dan jaksa penuntut umum. "Dalam melanjutkan penuntutan berdasar bukti yang luar biasa ini, di mana sang penggugat tak menyampaikan kondisi sebenarnya dan menolak mengungkap bukti yang membantu membuktikan ia berbohong sampai mereka dipaksa melakukannya," ungkapnya.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Diterbitkan: 15:30 WIB 05/07/2017 oleh Nurina Savitri.