REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- General Manager Perusahaan Listrik Negara Wilayah Nusa Tenggara Barat Mukhtar mengatakan "Karpowership" atau kapal pembangkit listrik "Gokhan Bey" dari Turki akan tiba di Lombok pada September 2017.
"Jaringannya sudah disiapkan, tinggal kami menunggu kedatangan kapal tersebut," kata Mukhtar, di Mataram, Kamis (6/7).
Karpowership adalah kapal apung pembangkit listrik sewa antara PLN dan keluarga Karadeniz, sebagai bagian dari program 35 ribu megawatt yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, hingga 2019.
Ia mengatakan kapal yang akan menghasilkan energi listrik sebesar 60 megawatt itu nantinya ditempatkan di perairan laut dekat dengan kompleks Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang, Desa Kebon Ayu, Kabupaten Lombok Barat. Pihaknya sudah menyelesaikan berbagai proses perizinan, khususnya penggunaan ruang perairan laut yang menjadi lokasi parkir kapal.
Persyaratan lain yang sudah diselesaikan, lanjut Mukhtar, adalah analisis dampak lingkungan (Amdal). Pihaknya sudah melakukan adendum terhadap amdal PLTU Jeranjang, sehingga menjadi satu kesatuan dengan amdal pembangkit listrik mobile power plant dan Karpowership.
"Segala bentuk perizinan kami dahulukan agar tidak menjadi masalah di kemudian hari," ujarnya.
Menurut dia, dengan keberadaan kapal listrik dari Turki tersebut akan menambah daya mampu untuk Sistem Lombok yang saat ini memiliki daya mampu pembangkit sebesar 260 megawatt. Total daya mampu pembangkit tersebut lebih besar dibandingkan dengan kondisi beban puncak di Pulau Lombok, pada malam hari yang mencapai 220 megawatt atau ada cadangan daya pasok sebesar 40 megawatt.
Tambahan daya pasok sebesar 60 megawatt dari Karpowership, lanjut dia, juga akan mendukung upaya penjualan listrik di NTB yang mencapai 14 persen atau tertinggi di Indonesia pada 2016. "Kami terus meningkatkan produksi energi listrik dengan membangun pembangkit baru untuk melayani permintaan yang terus tumbuh setiap tahun sekaligus meningkatkan rasio elektrifikasi di NTB," kata Mukhtar.