Kamis 06 Jul 2017 21:45 WIB

In Picture: Selama 8 Jam, Pansus KPK Gali Informasi di Sukamiskin

.

Red: Mohamad Amin Madani

Ketua Pansus Hak Angket KPK, Agun Gunanjar Sudarsa, saat memberikan keterangan kepada para wartawan usai melakukan kunjungan kerja ke Lapas Sukamiskin, Kamis (6/7). (FOTO : Republika/Djoko Suceno)

Ketua Pansus Angket KPK Agun Gunanjar Sudarsa, bersama anggota memberikan keterangan pers seusai melakukan pertemuan dengan sejumlah tahanan korupsi KPK saat mengunjungi Lapas Sukamiskin, Bandung, Jabar, Kamis (6/7). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

Ketua Pansus Angket KPK Agun Gunanjar Sudarsa, bersama anggota memberikan keterangan pers seusai melakukan pertemuan dengan sejumlah tahanan korupsi KPK saat mengunjungi Lapas Sukamiskin, Bandung, Jabar, Kamis (6/7). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

Ketua Pansus Angket KPK Agun Gunanjar Sudarsa, bersama anggota memberikan keterangan pers seusai melakukan pertemuan dengan sejumlah tahanan korupsi KPK saat mengunjungi Lapas Sukamiskin, Bandung, Jabar, Kamis (6/7). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

Ketua Pansus Angket KPK Agun Gunanjar Sudarsa, bersama anggota seusai melakukan pertemuan dengan sejumlah tahanan korupsi KPK saat mengunjungi Lapas Sukamiskin, Bandung, Jabar, Kamis (6/7). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

Ketua Pansus Angket KPK Agun Gunanjar Sudarsa, bersama anggota seusai melakukan pertemuan dengan sejumlah tahanan korupsi KPK saat mengunjungi Lapas Sukamiskin, Bandung, Jabar, Kamis (6/7). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Pansus Angket KPK, Agun Gunanjar menegaskan ada tambahan informasi dan data tambahan yang cukup untuk memperkuat angket KPK di DPR. Hal ini disampaikan Agun usai keluar dari LP Sukamiskin bersama tim Pansus Angket lain, pada Kamis (6/7) malam.

Dalam pertemuan dengan pansus KPK selama 8 jam, para Napi korupsi menyampaikan aspirasinya melalui perwakilan. Mereka menyampaikan aspirasi berkaitan dengan proses penegakkan hukum yang telah dijalani. Apabila ada yang dirasakan ada yang perlu disampaikan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement