REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta mengaku setuju dengan wacana memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Oso memandang pemindahan ibu kota akan mempercepat pembangunan fasilitas bagi masyarakat dan dunia usaha.
"Ya baguslah. Saya orang Kalimatan. Ya cocoklah kalau ibu kota negara dipindahkan ke Kalimantan," kata Oesman Sapta usai menyampaikan kuliah umum sekaligus Sosialisasi Empat Pilar MPR di Universitas Negeri Padang (UNP), Padang, dalam keterangan pers, Jumat (7/7).
Belakangan ini wacana pemindahan ibu kota negara ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, mengemuka. Pemerintah kabarnya bahkan sudah mulai melakukan tahapan pemindahan ibu kota pemerintahan pada tahun 2018.
OSO, panggilan akrab Oesman Sapta, menyebutkan wilayah Kalimantan cocok sebagai calon ibu kota negara karena masih memiliki tanah yang luas. "Ya cocoklah kalau di Kalimantan karena tanahnya luas. Kalau kalian mau pindah ke sana saya kasih tanah," katanya.
Pemindahan ibu kota pemerintahan, lanjut OSO, bisa melibatkan pihak swasta. Namun, kerja sama dengan swasta itu tergantung pada pemerintah. "Itu tergantung pemerintah apakah mau dibantu swasta atau tidak," ujarnya.
OSO juga berpendapat pemindahan ibu kota negara itu tidak akan membebani APBN. Bahkan keuntungan yang diraih lebih besar, yaitu mempercepat tersedianya fasilitas untuk masyarakat dan dunia usaha.