Jumat 07 Jul 2017 19:13 WIB

Harga Sayuran di Pasar Tradisional Sukabumi Mulai Turun

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah .
 Pedagang sayuran melayani pembeli (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Pedagang sayuran melayani pembeli (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Harga sejumlah komoditas sayuran di pasar tradisional Kota Sukabumi mulai mengalami penurunan. Kondisi ini tepatnya terjadi dua pekan setelah lebaran.

"Harga sayuran mulai berangsur turun dibandingkan sebelumnya," ujar salah seorang pedagang sayuran di sekitar Pasar Pelita Sukabumi Zulfikar (34 tahun) kepada Republika.co.id, Jumat (7/7).

Jenis sayuran yang mengalami penurunan harga diantaranya bawang merah, bawang putih, dan cabai merah.

Zulfikar menerangkan, harga bawang merah saat ini dijual Rp 38 ribu per kilogram. Padahal, sebelumnya masih ditas Rp 40 ribu per kilogramnya.  Bawang putih dijual seharga Rp 32 ribu per kilogram. Sebelumnya sempat mencapai Rp 52 ribu per kilogram.

Harga cabai merah keriting awalnya dijual Rp 36 ribu per kilogram. Kini hanya dijual Rp 20 ribu per kilogram.

Komoditas lainnya yang mengalami penurunan harga adalah cabai merah lokal dari 54 ribu per kilogram menjadi Rp 32 ribu per kilogram. Selain itu cabai merah TW turun harga dari Rp 40 ribu per kilogram menjadi Rp 32 ribu per kilogram.

Namun kata Zukfikar, ada satu komoditas sayuran yang harganya masih belum turun atau masih tinggi yakni kentang. Saat ini harga kentang mencapai Rp 18 ribu per kilogram. Sebelumnya harga kentang hanya Rp 16 ribu per kilogram.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Sukabumi Ayep Supriatna mengatakan, sejumlah harga sembako memang diperkirakan akan mengalami penurunan selepas momen lebaran. Selama ini terang dia pemerintah berupaya agar pasokan sembako di dalamnya sayuran menjelang dan selepas lebaran tetap ada di pasaran untuk menjaga kestabilan harga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement