Sabtu 08 Jul 2017 00:21 WIB

Unesco Deklarasikan Hebron Milik Palestina, Israel Berang

Masjid Al-Haram Al-Ibrahimi di Hebron
Foto: http://www.procon.org
Masjid Al-Haram Al-Ibrahimi di Hebron

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Organisasi kebudayaan PBB mendeklrasikan sebuah tempat kuno di Tepi Barat yang diduduki Israel, yang oleh kaum Muslim dan Yahudi dianggap suci dan bernilai sejarah pada Jumat (7/7). Deklarasi itu menyatakan, "Situs Warisan Dunia Palestina dalam Bahaya".

Badan dunia itu mengambil keputusan tersebut dalam pertemuan di Krakkow, Polandia, untuk menyatakan Hebron dan dua tempat suci yang berdekatan di jantungnya - Makam Kuno Yahudi dan Masjid Al-Haram Al-Ibrahimi - sebagai bagian dari milik Palestina.

Israel marah atas deklarasi yang dibuat oleh UNESCO tersebut. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, hal itu merupakan keputusan lain UNESCO yang bertentangan dengan kenyataan. "Israel akan terus menjaga Gua Makhpela, untuk menjamin kebebasan beragama bagi siapapun, menjaga kebenaran," katanya.

Menteri Luar Negeri Palestina Reyad Al-Maliki mengatakan, pemungutan suara itu bukti dari keberhasilan perjuangan diplomatik Palestina yang dilancarkan di semua lini menghadapi tekanan Israel dan Amerika Serikat atas negara-negara anggota (UNESCO). Hebron adalah kota Palestina terbesar di Tepi Barat yang diduduki Israel dengan penduduk sebanyak 200 ribu jiwa.

Sekitar 1.000 pemukim Israel tinggal di jantung kota tersebut dan selama bertahun-tahun kota itu telah menjadi tempat friksi antara kaum Muslimin dan Yahudi. Kaum Yahudi meyakini bahwa Gua Makhpela adalah tempat Ibrahim, Ishak dan Yakub dan istri-istri mereka dimakamkan. Sementara, kaum Muslimin dan Kristiani juga memandang Ibrahim sebagai nabi, membangun masjid itu.

Tempat itu begitu penting dari sudut keagamaan dan juga bagi para pemukim Israel itu yang bertekad ingin memperluas kehadiran Yahudi di sana. Tinggal di jantung kota itu, mereka memerlukan keamanan ketat dengan sebanyak 800 tentara Israel melindungi mereka.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement