REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Dua pesawat pembom supersonik Amerika Serikat (AS) melakukan simulasi atau latihan penghancuran peluncur rudal dan fasilitas bawah tanah, Sabtu (8/7). Simulasi ini merupakan respons AS setelah Korea Utara mengklaim berhasil menguji rudal balistik antarbenua perdananya.
"Pesawat B-1B Lanser strategis terbang dari basis AS di Guam dan bergabung dengan jet tempur AS dan Korea Selatan (Korsel) untuk melakukan simulasi penghancuran peluncur rudal musuh dan fasilitas bawah tanah," kata militer Korsel dalam sebuah pernyataan.
Dilansir Reuters, militer Korsel mengatakan pesawat pembom B-1B melakukan latihan di provinsi Gangwon. Dalam latihan itu, B-1B menjatuhkan senjata sebagai simulasi penghancuran peluncur rudal musuh.
"Sedangkan jet tempur Korsel dan AS melakukan latihan serangan presisi yang ditujukan untuk menyerang target musuh yang tersembunyi di bawah tanah," kata militer Korsel.
Pada Selasa (4/7) lalu, Korut mengumumkan bahwa negaranya berhasil meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM). Mereka mengklaim bahwa rudal tersebut mampu membawa hulu ledak nuklir yang besar dan kuat.
Beberapa ahli meyakini rudal terbaru yang diuji Korut memiliki daya jelajah cukup tinggi. Mereka percaya rudal yang diklaim Korut sebagai rudal balistik antarbenua tersebut mampu menjangkau Alaska dan Hawaii. Hal ini semakin menunjukkan bahwa Korut mengalami kemajuan signifikan dalam pengembangan rudal nuklirnya.