Ahad 09 Jul 2017 12:32 WIB

Merkel Akui Diskusi Kalimat Pernyataan Akhir G20 Alot

Kanselir Jerman Angela Merkel berbicara ke media saat penutupan KTT G20, Sabtu, 8 Juli 2017 di Hamburg, Jerman.
Foto: Ryan Remiorz/The Canadian Press via AP
Kanselir Jerman Angela Merkel berbicara ke media saat penutupan KTT G20, Sabtu, 8 Juli 2017 di Hamburg, Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, HAMBURG -- Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dalam satu pernyataan di Hamburg pada Jumat (7/7) pembicaraan mengenai penysunan kalimat yang akan dimasukkan ke dalam pernyataan akhir Kelompok 20 (G20) terbukti alot.

Apa yang disebut perunding resmi pertemuan puncak masih menghadapi pekerjaan berat untuk mencapai kesepakatan mengenai deklarasi akhir G20 sebelum pertemuan tersebut berakhir, kata pernyataan itu.

Kantor berita Jerman, DPA, juga menyatakan pertemuan puncak negara ekonomi utama G20 menghadapi sejumlah pembicaraan berat jika peserta pertemuan tersebut mau mencapai kesepakatan mengenai masalah rumit seperti perdagangan dan perubahan iklim sebelum berakhirnya pertemuan dua hari tersebut.

Selama hari pertama pertemuan puncak G20 itu, sejumlah topik luas telah dibahas termasuk antiterorisme, perdagangan bebas dan adil, pembangunan di Afrika, iklim dan energi, serta pembangunan di Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK).

Mengenai antiterorisme, Merkel mengatakan di dalam pernyataan tersebut pertukaran keterangan harus ditingkatkan secara mencolok dan jauh lebih baik. "Kini jelas dari perspektif berbeda buat benua yang berbeda terorisme internasional adalah ancaman buat kita semua dan terorisme tak mengenal perbatasan," kata Merkel.

Saat merujuk kepada topik perdagangan dunia, Merkel menyatakan dunia memerlukan perdagangan yang bebas dan adil. Merkel juga menyatakan pembangunan di Afrika menjadi topik yang lebih kuat di Hamburga dan setiap peserta mendukung topik itu, dan mengatakan ia berbicara dengan Cina mengenai kerja sama dalam proyek negara ketiga.

Akhirnya, Merkel menggambarkan perkembangan situasi di DPRK sebagai sangat mengancam. "Kami berharap Dewan Keamanan PBB akan menemukan tanggapan yang layak terhadap pelanggaran baru resolusi Dewan Keamanan. Ada kesepakatan luas di sini," kata Merkel yang memimpin pertemuan puncak tersebut.

Pertemuan itu dihadiri oleh kepala negara dan pemerintah dari ekonomi utama G20 pada Jumat dan Sabtu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement