REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump memuji hubungan baiknya dengan Presiden Cina Xi Jinping saat melakukan pembicaraan di forum G20 di Hamburg. Namun pujiannya itu dirusak ketika Gedung Putih secara keliru menyebut kepala partai Komunis itu sebagai presiden Taiwan, bukan Cina.
Pernyataan AS berisi kesalahan kritis. Alih-alih menyebut Xi Jinping dengan jabatan yang benar, yaitu Presiden Republik Rakyat Cina, justru mengidentifikasinya sebagai presiden Republik Cina, nama resmi untuk Taiwan. Presiden Taiwan yang terpilih secara demokratis adalah Tsai Ing-wen, seorang lulusan London School of Economics.