Ahad 09 Jul 2017 18:01 WIB

Tuntutan Ikatan Alumni ITB Soal Kasus Pembacokan Hermansyah

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bilal Ramadhan
Barang bukti mobil Avanza putih B 1068 ZFT yang merupakan mobil korban pembacokan pakar IT ITB, Hermansyah sedang dilakukan identifikasi oleh pihak kepolisian Polres Depok dan Polres Jakarta Timur di RS Hermina, Depok, Ahad (9/7).
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Barang bukti mobil Avanza putih B 1068 ZFT yang merupakan mobil korban pembacokan pakar IT ITB, Hermansyah sedang dilakukan identifikasi oleh pihak kepolisian Polres Depok dan Polres Jakarta Timur di RS Hermina, Depok, Ahad (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) Jakarta menyesalkan peristiwa penusukan terhadap salah satu alumninya, Hermansyah. Ahli teknologi informasi jebolan ITB itu ditusuk orang tak dikenal saat melintas di ruas Tol Jagorawi, Ahad (9/7) dini hari.

Ketua IA ITB Jakarta Abdi Munif mengatakan, Herman adalah sosok yang cukup aktif dan kritis dalam berbagai hal. Herman diketahui sangat kritis terkait bukti percakapan atau chat yang digunakan untuk menjerat Habib Rizieq Shihab sebagai tersangka.

Peristiwa penusukan terhadap Herman, menurut Abdi, membuktikan bahwa perlindungan terhadap warga, khususnya terhadap para aktivis dinilai kurang. Dia meminta aparat lebih memberi perhatian, terlebih kepada para aktivis.

"Kejadian ini adalah kekerasan, kita minta polisi atau aparat memberi jaminan meningkatkan perlindungan kepada warga khususnya, kebetulan herman ini, aktivis dan kritis," ujar dia.

Abdi menambahkan, IA ITB Jakarta meminta aparat kepolisian bertindak cepat menangkap pelaku penusukan terhadap Hermansyah. Penusukan terhadap ahli IT tersebut tak bisa dibiarkan berlarut sehingga bisa memunculkan spekulasi macam-macam.

"Pertama harus segera diusut tuntas, cepat dan diungkap pelakunya dan diusut tuntas motifnya apa, supaya tidak meluas," kata dia. Peristiwa penusukan terhadap Herman terjadi di ruas tol Jagorawi pada Ahad (9/7) dinihari. Akibat kejadian ini, Herman menderita luka tusuk di tangan kanan dan leher bagian kiri.

Herman merupakan salah satu narasumber dalam kapasitas sebagai ahli telematika yang didatangkan Karni Ilyas pada acara Indonesia Lawyers Club (ILC) dalam episode 'Membidik Habib Rizieq'. Dalam paparannya, Herman berpendapat bahwa percakapan via Whatsapp yang dijadikan bukti oleh kepolisian dinilainya rekayasa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement