Ahad 09 Jul 2017 22:04 WIB

Mensesneg: Presiden Pertimbangkan Efisiensi Setiap Kunjungan

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan Presiden Joko Widodo selalu mempertimbangkan efisiensi dalam setiap kunjungan kerja, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

"Komitmen Pak Presiden luar biasa mengenai hal-hal seperti ini. Kontrol serius, efisien agar tujuan tetap tercapai, target tetap tercapai, efektivitas tetap tinggi, tetapi dengan cara yang efisien," kata Pratikno ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Ahad (9/7).

Pratikno menjemput kedatangan Presiden Jokowi di Halim usai lawatan dari luar negeri ke Turki dan Jerman. Mensesneg mengatakan sejak menjabat sebagai Presiden, Jokowi selalu menekankan efisiensi dan efektivitas dapat diterapkan tidak hanya kepada para pegawai negeri, namun juga dalam kegiatan kepresidenan.

Jokowi juga memilih untuk menumpangi pesawat kepresidenan "Indonesia Satu" dalam melakukan kunjungan kerja dengan perjalanan jauh seperti ke Amerika Serikat, daripada menyewa pesawat berbadan lebar dari maskapai Garuda Indonesia.

Mensesneg menjelaskan selisih biaya kalau menggunakan pesawat sewaan maskapai Garuda dapat sebesar lima kali lipat dibandingkan menumpang pesawat "Indonesia Satu". Kendati memerlukan transit untuk mengisi bahan bakar di suatu tempat, Jokowi memilih untuk menggunakan pesawat kepresidenan.

"Kelemahannya, satu, seat-nya tidak nyaman, kurang nyaman untuk perjalanan jauh dan yang kedua juga bahan bakarnya tidak mencukupi sehingga harus lebih banyak transit dan akhirnya Pak Presiden memutuskan demi efisiensi memakai pesawat sendiri," kata Pratikno.

Terkait sejumlah anggota keluarga Presiden yang turut serta dalam perjalanan Presiden Joko Widodo ke Turki dan Jerman pada pekan lalu, hal itu dibiayai oleh anggaran pribadi Presiden. Presiden telah memberi arahan kepada Plt Kepala Sekretariat Presiden Winata Supriatna pada Senin (3/7) di Istana Merdeka, Jakarta, sebelum melawat ke luar negeri bahwa seluruh biaya perjalanan dan akomodasi anggota keluarga Presiden yang turut serta dalam perjalanan ke Turki dan Jerman sejak 5 sampai 9 Juli 2017 menjadi tanggungan pribadi Presiden.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement