REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga sosial Dompet Dhuafa (DD) menyalurkan dana Rp 831.706.233 kepada para korban tanah longsor yang terjadi pada 1 April 2017 lalu di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Hal tersebut disampaikan oleh ketua umum Paguyuban Pawitandirogo (Pacitan Ngawi Magetan Madiun Ponorogo), Parni Hadi pada Pagelaran Seni Daerah dari Duta Seni Kabupaten Pacitan dan Halal bi Halal di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Ahad.
"Paguyuban adalah wadah untuk membangun jaringan, kemudian disinergikan," ujar Parni Hadi yang merupakan mantan Direktur Utama Perum LKBN Antara dan Radio Republik Indonesia (RRI).
Dia menambahkan salah satu langkah nyata dari membangun jaringan dan sinergi tersebut adalah upaya mengumpulkan dana oleh Paguyuban itu bersama dengan Dompet Dhuafa bagi masyarakat di Ponorogo yang tertimpa musibah tanah longsor. Dana bantuan tersebut dikumpulkan dari 1 hingga 30 April 2017 dan disalurkan bagi 2.507 jiwa.
Hujan dengan intensitas tinggi sejak 31 Maret 2017 telah memicu tanah longsor. Ini membuat pemukiman dan masyarakat yang sedang memanen jahe di kaki lereng bukit di Ponorogo pada 1 April sekitar pukul 07.30 WIB terkena bencana tanah longsor.
Selain bantuan dana, Dompet Dhuafa juga menggelar kegiatan kemanusiaan dalam rangka merespons bencana alam tersebut. Mulai dari operasi pencarian korban bencana, kegiatan kebersihan dan kesehatan, menyiagakan ambulans dan mobil jenazah, hingga penanganan sampah. Dompet Dhuafa juga menyalurkan bantuan logistik berupa bahan makanan, perlengkapan wanita, dan peralatan mandi.
Pagelaran Seni Daerah dari Duta Seni Kabupaten Pacitan dan halal bihalal Paguyuban Pawitandirogo itu juga dihadiri oleh mantan Menko Kesra Kabinet Reformasi Pembangunan yang juga mantan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Haryono Suyono, dan Bupati Pacitan Indartato.