Senin 10 Jul 2017 09:14 WIB

Dari Modal Kecil, Penjual Gorengan Ini Bisa Renovasi Rumah

Peni, mitra Amartha penjual gorengan.
Foto: amartha
Peni, mitra Amartha penjual gorengan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Peni (39 tahun), seorang Ibu yang memiliki 3 anak ini tidak pernah menyangka bahwa usaha yang ia rintis dan ia tekuni ini menjadi berkembang seperti sekarang. Ide untuk usaha berjualan aneka gorengan muncul ketika Peni ingin memutar sedikit dana tabungan yang ia miliki, dengan membuka usaha kecil-kecilan.

Walaupun modal yang dimilikinya ketika itu tidak banyak, namun hal tersebut tidak pernah menyurutkan rencana Peni untuk mulai membuka usaha gorengan. Peni mulai menjajakan gorengannya ke tetangga-tetangga dekat rumahnya. tidak lama kemudian Peni pun mulai berinisiatif untuk menitipkan aneka gorengan yang ia buat ke warung-warung makan di sekitar tempat tinggalnya.

Tak disangka, banyak konsumen yang memburu gorengan buatnya. Aapalagi pisang kipas buatannya yang identik dengan aroma vanila khas dari campuran bumbu rahasia mliknya. Banyaknya permintaan dari pelanggan, membuat Peni terkadang kewalahan menerima pesanan gorengan.

Biasanya Peni menjual tahu isi goreng, bakwan, tempe mendoan, dan pisang kipas vanila andalannya. Banyak dari pelanggan Peni yang meminta Peni untuk menambah lagi ragam gorengan yang ia jual, kemudian ia pun terus mengembangkan variasi gorengan yang ia buat.

“Saya biasanya bikin bakwan, tempe mendoan, tahu isi, sama pisang kipas vanila untuk dijual dan disetor ke warung- warung makan, kalau dari pelanggan pengennya saya juga bikin combro, molen, bakwan jagung dan lainnya, tapi modalnya belum ngumpul, masih pas-pasan," Tutur Peni.

Pendapatan suami Peni yang bekerja sebagai security, digunakan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga dan biaya anak sekolah. Terlebih lagi kondisi anak ketiga Peni yang berkebutuhan khusus membuat Peni harus menyisihkan sedikit dari penghasilan keluarga untuk pengobatan anak bungsunya tersebut.

Ingin Kembangkan Usaha

Jalan kesuksesan usaha gorengan miliknya mulai terbuka ketika Peni berhasil mendapatkan pembiayaan modal usaha dari Amartha sebesar Rp 3 Juta di tahun pertama ia bergabung sebagai mitra Amartha. Sejauh ini pendapatan bersih yang ia dapatkan dari berjualan aneka gorengan per hari adalah Rp 200 ribu atau setara dengan Rp 5,6 juta setiap bulanya.

Pendapatan ini jauh bertambah setelah ia bergabung di Amartha, dulu hanya Rp 80 ribu yang mampu ia dapatkan dari hasil berjualan aneka gorengan setiap harinya. Kini Peni mulai menerima pesanan dalam jumlah besar, gorengan yang ia jual pun semakin beraneka ragam. Hasil keuntungan yang ia peroleh telah mencapai lebih dari dua kali lipat dari pendapatan sebelumnya. Banyak warung yang sudah menjadi pelanggan tetapnya.

“Alhamdulilah, banyak warung-warung yang pesan, jadi semakin banyak setor ke warungnya, sekarang juga bisa terima pesanan jumlah besar dari tetangga untuk acara arisan,acara keluarga," kata Peni.

Peni semakin giat menjalankan usaha dagang gorengannya. Dengan adanya tambahan modal usaha dari Amartha, Peni ingin  rutin mengantarkan dan terus menambah jumlah gorengannya yang ia setorkan ke warung-warung makan untuk dijual kembali.

Kunci sukses Peni mampu mengembangkan usaha kecilnya adalah ketekunan dan keuletannya dalam berusaha. Modal kecil yang ia miliki kala itu, tidak pernah menyurutkan niat gigih Peni untuk menjadi pribadi yang mandiri, memulai usahanya. Kini usaha gorengan yang ia tekuni mampu membuatnya mewujudkan berbagai keinginannya. Sedikit demi sedikit keuntungan yang ia peroleh dari berjualan gorengan ia sisihkan untuk ditabung.

Tabungan tersebut digunakan Peni untuk merenovasi rumahnya, agar lebih nyaman dan layak huni, termasuk di dalamnya Peni mulai membangun kamar mandi yang terpisah dengan tempat cuci piring dan pakaian, serta membangun dapur kecil sederhana. Bagi Peni upayanya untuk membenahi rumah, agar keluarganya dapat hidup sehat dan jauh dari penyakit adalah suatu impian besar yang ternyata berhasil ia wujudkan lewat jerih payahnya.

“Saya senang, bisa renovasi rumah. Hasil jualan gorengan saya tabung sebagian, dari dulu pengen renovasi rumah, sekarang sudah ada kamar mandi di dalam rumah, ada dapur kecil juga, dari sekarang ingin upaya hidup sehat supaya jauh dari penyakit.”

Dengan kerja keras dan kegigihan, usaha gorengan dengan modal kecil yang dirintis oleh Peni kini mulai membuahkan hasil, dan hal ini menjadi bukti bahwa tidak ada kata menyerah untuk terus berusaha memberdayakan diri, menjadi mandiri dan meraih kesejahteraan ekonomi yang lebih baik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement