Senin 10 Jul 2017 09:56 WIB

IHSG Stagnan di Awal Perdagangan Pekan Ini

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja melintas didekat layar pergerakan indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). ilustrasi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja melintas didekat layar pergerakan indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stagnan pagi ini, Senin (10/7). Sejak dibuka oleh Direktur Utama PT Bank Jabar Banten (BJB) Ahmad Irfan pada pukul 09.00 hingga pukul 09.30 IHSG di papan perdagangan belum bergerak.

IHSG masih berada di posisi penutupan Jumat, (7/7), yakni 5,814.79. Menanggapi hal itu, Direktur Pengawasan dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hamdi Hassyarbani, menyatakan, akan mengecek sistem IT BEI.

"Sebentar ya saya cek dulu," ujar Hamdi saat ditanya wartawan di Kantor BEI, Jakarta, Senin, (10/7).

Pengamat memprediksi IHSG akan melambat. "Laju IHSG kembali melemah menghapus harapan akan adanya pembalikan arah menguat pasca mengalami pelemahan dalam beberapa hari sebelumnya," ujar Analis Reza Priyambada.

Menurutnya, pelaku pasar kembali melancarkan aksi jualnya seiring imbas pelemahan laju bursa saham global sebelumnya.  Laju Rupiah pun, kata Reza, masih dalam pelemahannya turut menekan laju IHSG yang dibarengi dengan pelemahan laju bursa saham Asia serta kembali meningkatnya imbal hasil obligasi Asia.

Sejumlah saham menjadi sasaran aksi jual antara lain PT Gudang Garam (GGRM), United Tractors (UNTR), Unilever Indonesia (UNVR), Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), dan lainnya sehingga semakin menekan IHSG. Padahal di awal sesi sempat terjadi penguatan namun, tidak kuasa menahan aksi jual yang terjadi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement