REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Maskapai penerbangan nasional Yordania bergabung dengan negara-negara Timur Tengah lainnya, mencabut larangan membawa laptop di kabin pesawat setelah mematuhi pedoman keamanan AS.
Royal Jordan mengatakan telah menerapkan langkah-langkah keamanan yang ditingkatkan sesuai dengan persyaratan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS. Namun maskapai penerbangan tersebut tidak menggambarkan langkah-langkah baru tersebut.
Seperti dilansir Al Arabiya, AS memberlakukan larangan tersebut pada Maret karena takut militan ISIS dan ekstremis lainnya menyembunyikan bom di dalam laptop. Aturan tersebut melarang laptop dibawa di kabin pesawat penerbangan ke AS dari 10 kota di Timur Tengah dan Turki.
Royal Jordan mengoperasikan 16 penerbangan mingguan ke Chicago, New York, Detroit.