REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Tokoh paling senior di hirarki Gereja Katolik Australia Kardinal George Pell telah tiba di Sydney untuk hadir di pengadilan berkenaan dengan tuduhan pelecehan seksual yang dilakukannya di masa lalu. Sebelumnya Pell dikenali media ketika singgah di Singapura dan tiba di Sydney, Senin (10/7).
Dia disambut oleh petugas keamanan dan dimasukkan ke dalam mobil yang sudah menunggu di tempat penurunan barang di bandara. George Pell akan muncul di Pengadilan Magistrat Melbourne 26 Juli mendatang.
Pell di masa lalu berulang kali mengatakan dirinya tidak bersalah, dan membantah adanya pelecehan seksual di masa lalu, rincian dari tuduhan resmi terbaru ini belum lagi dibeberkan ke publik. Akhir bulan Juni, Wakil Kepala Polisi Victoria, Shane Patton kepada wartawan mengatakan tuduhan itu berasal dari beberapa laporan.
Patton mengatakan 'proses dan prosedur' yang dilakukan sama dengan apa yang dilakukan pada sejumlah pelanggaran seksual di masa lalu, kapanpun kami melakukan penyelidikan terhadap kasus-kasus tersebut.
Pell berterima kasih atas dukungan yang diterimanya
Seorang juru bicara untuk Kardinal Pell mengeluarkan pernyataan beberapa jam setelah kedatangannya mengatakan bahwa kepulangan Kardinal tersebut bukanlah hal yang mengejutkan.
"Ketika dia diberitahu mengenai tuduhan tersebut oleh Polisi Victoria, Kadinal Pell mengatakan di Roma dia menolak tuduhan tersebut, merasa tidak bersalah, dan akan kembali ke Australia untuk membela diri dan membersihkan namanya." kata pernyataan tersebut,
"Kedatangannya hari ini bukanlah yang mengejutkan."
Juru bicara tersebut menambahkan perjalanan Pell dari Eropa dilakukan selama beberapa hari, atas nasehat dari dokter, guna menghindari penerbangan yang terlalu panjang. "Kardinal Pell tidak akan membuat pernyataan lagi, selain mengatakan dia berterima kasih atas pesan-pesan dukungan yang disampaikan kepadanya." kata pernyataann itu lagi.
Pell adalah putra seorang petugas pajak di Ballarat, seorang kepala urusan disiplin di sekolah dan pemain sepakbola aturan Australia yang berbakat, dan dikontrak untuk posisi ruckman oleh Richmond Football Club. Masa belajar membawa dia ke Roma dan kemudian ke Oxford.
Pada 1971 ia kembali ke Victoria sebagai pastor tahbisan, dan menonjol pangkatnya hingga menjadi uskup agung Melbourne. Ia bersitegang dengan penganut Katolik progresif karena perlawanannya pada reformasi di tubuh gereja.
Ia melawan penahbisan imam Katolik, antiperceraian dan anti-aborsi, juga menolak komuni untuk aktivis gay dalam salah satu misa yang ia pimpin. Pada 1990 ia berkata: "Homoseksualitas — kami sadar itu benar ada. Kami percaya kegiatan semacam itu salah dan kami percaya demi kebaikan masyarakat seharusnya itu tidak didukung."
Konservatisme garis kerasnya menarik perhatian Roma, dan ia terpilih bergabung dalam sebuah kongregasi Vatikan yang ditujukan untuk melaksanakan ortodoksi. "Banyak Katolik prasmanan yang memilih sedikit ini dan itu ... urusan saya sebagai uskup adalah menyatakan keseluruhan pesannya," kata ia.
Ia mendorong skema perbaikan yang disebut sebagai Melbourne Response. Pada 1996, Pell yang kemudian menjadi uskup agung adalah pimpinan Katolik pertama yang memerhatikan gejala pelanggaran seksual yang menodai Gereja.
Lalu ia pun menjadi uskup agung Sydney dan diangkat sebagai kardinal. Pada 2014 dia ditunjuk oleh Paus untuk mengatur keuangan Vatikan dan ia pindah ke Roma.
Diterjemahkan pukul 13: 10 AEST 10/7/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak artikelnya dalam bahasa Indonesia di sini