REPUBLIKA.CO.ID, DAMMAM -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson dijadwalkan pada Senin (10/7) waktu setempat memulai tur Timur Tengah untuk membahas krisis Qatar. Kuwait akan menjadi pemberhentian pertama dalam kunjungannya ke wilayah tersebut.
Media setempat juga melaporkan, Kuwait juga menerima utusan khusus dari emir Qatar. kunjungan Tillerson tersebut dilakukan setelah rekannya, Menlu Inggris Boris Johnson juga melakukan kunjungan ke negara Teluk tersebut dengan tujuan yang sama. Ia mengatakan, solusi cepat untuk mengatasi krisis tersebut tidak mungkin terjadi.
Tillerson dan Johnson akan membahas upaya bersama untuk mengatasi krisis Teluk tersebut dengan Qatar dalam sebuah pertemuan.
Seperti yang dilaporkan Asharq Alawsat, Senin (10/7), tidak hanya Johnson, pengamat juga menyatakan pesimisme untuk mencapai solusi cepat dalam krisis di tengah ketegasan Qatar dalam menghadapi tuntutan yang diajukan oleh empat negara Arab.
Menlu Inggris itu pada akhir kunjungannya melihat kemungkinan untuk mencapai kemajuan dalam mengurangi ketegangan antara Qatar dan negara-negara tetangganya, namun tidak mengharapkan solusi yang tepat.
Dia menyatakan dukungannya terhadap peran Kuwait sebagai mediator dalam krisis ini dan menekankan pentingnya pencapaian kemajuan dalam menangani pendanaan terorisme di wilayah Teluk.