REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi III DPR, Bambang Soesatyo mengatakan, tantangan Polri saat ini semakin berat dan kompleks. Kompleksitas tantangan itu menuntut Polri mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Menurut Bambang, negara harus memperkuat peran dan fungsi Polri.
Bambang mengungkapkan Polri sekarang tidak hanya menghadapi kejahatan konvensional seperti pencurian, aksi kekerasan, pembunuhan, perkosaan, penipuan, pemerasan, premanisme, serta bentuk-bentuk kejahatan jalanan (street crime) lainnya. Tantangan dan tugas yang dihadapi Polri semakin kompleks.
"Tak terbayangkan sebelumnya bahwa penyebaran hoax (berita bohong) berpotensi mengganggu ketertiban umum. Polisi harus mampu menanggapi fenomena hoax itu," kata Bambang di Jakarta, Senin (10/7).
Bambang mengatakan, sinyalemen yang menunjukan gejala proxy war di Indonesia sudah bermunculan dalam beragam bentuk. Salah satu indikasinya adalah rongrongan terhadap Pancasila dan kodrat kebhinekaan Indonesia. Polri pun dituntut mampu mewaspadai proxy war ini.
Pada saat bersamaan, Polri juga harus memerangi terorisme. Masyarakat terus menuntut polisi untuk melumpuhkan dan mengeliminasi sel-sel teroris di dalam negeri. Tidak boleh ada kota atau desa di Indonesia yang bernasib seperti Kota Marawi di Mindanao, Filipina, yang nyaris dijadikan basis ISIS di Asia.
Menurut Bambang, selain ancaman terorisme, masyarakat juga masih gelisah karena kejahatan narkoba masih marak. Untuk mengantisipasi ancaman terorisme dan sindikat narkoba, Bambang menyatakan, Polri harus diberi atau mendapatkan peran lebih dalam mengamankan masyarakat di wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar.
"Konsekuensinya, perlu dilakukan percepatan pembentukan satuan wilayah kepolisian di wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar," ujar dia. Ketua Komisi III DPR RI ini menyatakan semua tantangan itu harus direspons dengan tegas dan lugas, karena berkait langsung dengan keamanan dan ketertiban umum, serta kewajiban menjaga keberagaman di NKRI.
Bambang menegaskan, penguatan peran dan fungsi Polri menjadi kebutuhan tak terelakan agar Polri mampu merespon ragam tantangan terkini. Seluruh jajaran Polri harus meningkatkan kompetensi mengacu pada eskalasi tantangan era terkini. Ia menyatakan bakal mendukung penguatan peran dan fungsi Polri yang terkait kebutuhan anggaran.