REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Padang bekerja sama dengan Yayasan Al Manarah menggelar pertemuan dai dan ulama Internasional di Kota Padang, Sumatera Barat pada 11-20 Juli 2017. Pertemuan dai dan ulama Internasional tersebut mengusung tema Persatuan Umat.
"Kita menginginkan dari Padang terbangunnya persatuan umat di Indonesia dan juga di dunia," kata Wali Kota Padang, H Mahyeldi Ansharullah kepada Republika.co.id, Selasa (11/7).
Mahyeldi mengatakan, tujuan utama Pemkot Padang menggelar pertemuan dai dan ulama Internasional untuk membangun persatuan umat Islam. Di samping itu, untuk memperkokoh hubungan Sumatra Barat dengan Arab Saudi. Juga untuk menindaklanjuti kerjasama antara Raja Salman dan Pemerintah Indonesia.
Tujuan lainnya, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap Alquran, meningkatkan semangat membangun persatuan dan kesatuan di kalangan umat. "Ke depannya kita juga menginginkan terbangunnya sister city antara Kota Padang dengan Madinah," ujarnya.
Dikatakan Mahyeldi, Pemkot Padang juga ingin bekerja sama di bidang pendidikan dengan Arab Saudi. Sehingga, lulusan pesantren dan perguruan tinggi di Padang bisa melanjutkan studinya di Arab Saudi.
Panitia juga akan menghadirkan sejumlah pengusaha dalam pertemuan dai dan ulama Internasional. Nantinya akan ada pertemuan bisnis antara pengusaha, dai, ulama, pemerintah kabupaten/kota di Sumatra Barat dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Dalam pertemuan bisnis, lanjut Mahyeldi, akan membahas peluang bisnis di Sumatra Barat. BKPM dilibatkan karena akan membahas tentang investasi di Kota Padang dan Sumatra Barat. Melalui pertemuan bisnis tersebut, diharapkan sektor pariwisata, real estate dan sektor lainnya yang ada di Padang akan lebih maju lagi.
Pertemuan dai dan ulama Internasional diawali dengan lomba Musabaqah Alquran pada 11-13 Juli 2017. Pesertanya dari provinsi-provinsi yang ada di Indonesia. Pada 17-20 Juli 2017 diadakan pertemuan dai dan ulama yang berasal dari Asia, Afrika dan Eropa.
"Pesertanya diperkirakan ada 400 orang, dari Indonesia 200 orang dan dari luar negeri 20 orang," ujar Mahyeldi.
Pertemuan dai dan ulama Internasional akan menghadirkan narasumber dari Arab Saudi. Di antaranya, Dr. Abdullah Al Habawi, cucu Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, Imam Masjidil Haram dan beberapa orang ulama lainnya.