REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Polisi Andry Wibowo menyatakan polisi telah memeriksa Closed Circuit Television (CCTV) milik PT Jasa Marga terkait kasus penyerangan yang menimpa pakar telematika ITB, Hermansyah. Kejadian itu terjadi Ahad (9/7) di Jalan Tol Jagorawi Km6 Cipayung Jakarta Timur yang di mana Jasa Marga merupakan pihak pengelola tol itu.
Meski demikian, menurut Andry belum seluruh CCTV diperiksa. Sejauh ini, pihaknya baru memeriksa sejumlah CCTV. Namun, CCTV yang merekam jelas kejadian pembacokan dan pengeroyokan belum didapatkan.
"Yah tidak memperlihatkan itu (penyerangan terhadap Hermansyah). Memperlihatkan mobil wara-wiri saja," ujar dia saat dihubungi, Selasa (11/7).
Hingga kini rekaman CCTV yang telah di salin oleh pihaknya itu telah diserahkan ke tim digital forensik untuk diperiksa lebih lanjut. Sebab, CCTV itu menurut Andry masih menggunakan teknologi yang belum memadai sehingga gambar di lokasi tak terlalu terlihat jelas apabila diperbesar.
"Begini di tol itu teknologi konvensional, hitam putih jadi masih harus melewati satu langkah lagi. Yaitu digital forensik," kata Andry.
Andry mengungkapkan, hal ini bertujuan agar gambar rekaman yang didapat dalam CCTV itu menjadi lebih jelas. Karena, menurut Andry digital forensik memiliki teknologi tersendiri untuk melakukan hal itu. Sehingga, kronologu kejadian dapat diungkap.
"Supaya bisa di-zoom atau terlihat lebih jelas. Hal ini belum, dan semua tidak bisa direkam di sana itu, ternyata ada monitoring saja," pungkas dia.