Selasa 11 Jul 2017 16:01 WIB

Sejarah Hari Ini: AS Jalin Hubungan Diplomatik dengan Vietnam

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Mantan presiden AS Bill Clinton.
Foto: AP Photo
Mantan presiden AS Bill Clinton.

REPUBLIKA.CO.ID, Dua dekade setelah karuntuhan Saigon, Presiden AS Bill Clinton menjalin hubungan diplomatik dengan Vietnam pada 11 Juli 1995. Saat itu tercatat ada 2.238 warga Amerika yang masih dinyatakan hilang dalam Perang Vietnam.

Normalisasi hubungan kedua negara dimulai pada awal 1994 ketika Presiden Clinton mengumumkan penghentian embargo terhadap Vietnam yang telah berlangsung selama 19 tahun. Meski embargo dihentikan, ekspor Vietnam tetap dikenakan tarif yang cukup tinggi.
Setelah itu Vietnam masih menunggu mendapatkan status perdagangan "most favoured nation" dari AS. Status itu akan diperoleh Vietnam setelah memperluas program reformasi pasar bebasnya.
Untuk mengeluarkan keputusan menjalin hubungan diplomatik dengan Vietnam, Presiden Clinton berkonsultasi dengan Senator Republika John McCain dari Arizona. McCain merupakan mantan pilot angkatan laut yang telah menghabiskan waktu lima tahun sebagai tahanan perang di Hanoi selama Perang Vietnam. McCain menegaskan sudah saatnya Amerika menormalisasi hubungan dengan Vietnam.
Pada Mei 1996, Clinton mengakhiri pertempuran di Vietnam dan menunjuk Florida Douglas "Pete" Peterson untuk menjadi Duta Besar AS pertama di Vietnam. Peterson pernah bertugas sebagai Kapten Angkatan Udara AS selama Perang Vietnam dan ditahan sebagai tahanan perang selama 6,5 tahun.
Dilansir dari History, Peterson dikonfirmasi oleh Kongres pada 1997 dan ia kemudian menyerahkan surat kepercayaan kepada pemerintah komunis Vietnam di Hanoi. Pada November 2000, Peterson menyambut Clinton di Hanoi dalam kunjungan Presiden AS pertama ke Vietnam sejak kunjungan Richard Nixon pada 1969 ke Vietnam Selatan selama Perang Vietnam.
Selanjutnya: Uni Soviet Serahkan Berlin Barat ke Sekutu

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement