Selasa 11 Jul 2017 15:22 WIB

Delapan Orang Tewas dalam Penembakan Massal di Thailand

Penembakan (ilustrasi)
Foto: asaljangan.com
Penembakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pria bersenjata menembak mati delapan orang, termasuk setidaknya satu orang anak, di sebuah rumah, di Thailand, setelah sebelumnya menahan mereka sebagai sandera, kata polisi pada Selasa (11/7).

Dilansir Reuters, Selasa (11/7), peristiwa tersebut merupakan insiden yang langka di Thailand, meskipun kepemilikan senjata umum terjadi, namun penembakan massal semacam itu jarang dilakukan.

Delapan orang tewas di Provinsi Krabi, yang merupakan tempat tujuan wisata pantai terkenal. Sejumlah pelaku bersenjata menyerbu masuk ke dalam sebuah rumah pada Senin (10/7), dan menahan para penghuninya sebagai sandera sebelum akhirnya menembak mereka, kata polisi setempat.

Tiga orang terluka dalam peristiwa itu. Polisi mengatakan bahwa mereka meyakini motif semacam itu merupakan sebuah perselisihan pribadi.

"Mereka ditemukan pagi ini. Delapan orang tewas, tiga lagi terluka. Mereka semua ditemukan di dalam rumah," kata Manat In prom, seorang petugas kepolisian daerah Ao Luk, propinsi Krabi.

"Kami meyakini terdapat lima atau enam pelaku," tambahnya.

Thailand memiliki tingkat kepemilikan senjata yang tinggi dan banyak orang membawa senjata untuk perlindungan diri mereka, namun aksi penembakan massal semacam itu sangat langka terjadi.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Thailand, terdapat 6,1 juta senjata terdaftar di negara berpenduduk 67 juta orang itu. Namun juga terdapat banyak senjata tak tercatat yang beredar.

Menurut data 2016 dari University of Washington, Thailand memiliki tingkat kematian berhubungan dengan senjata tertinggi yang dilaporkan dari 10 negara di Asia, sekitar 50 persen lebih tinggi dari Filipina yang menempati urutan kedua dalam daftar tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement