REPUBLIKA.CO.ID, Gru dan para Minion kembali meramaikan layar bioskop dalam Despicable Me 3. Sejak diluncurkan pada 2010 lalu, Despicable Me telah mencuri hati banyak orang. Tingkah kocak para Minion berhasil membuat anak-anak dan orang dewasa terbahak. Makhluk kecil berwarna kuning yang suka mengoceh itu benar-benar menjadi primadona waralaba film tersebut. Tak heran, setelah Despicable Me 2 keluar pada 2013, para Minion pun dibuatkan film sendiri pada 2015.
Meski begitu, film yang disutradarai oleh Eric Guillon, Kyle Balda, dan Pierre Coffin kali ini tak melulu soal Minion. Despicable Me 3 berupaya mengangkat aksi Gru (Steve Carrell), Lucy (Kristen Wiig), dan para anak-anak adopsi Margo (Miranda Cosgrove), Edith (Dana Gaier), serta Agnes (Nev Scharrel) dalam membina hubungan keluarga.
Film dimulai dengan kemunculan tokoh penjahat baru Balthazar Bratt (Trey Parker). Bratt adalah mantan aktor cilik Hollywood yang pernah memerankan serial penjahat super pada era 1980-an. Seiring beranjak dewasa, popularitasnya pun meredup. Ia kesal dan ingin membalas dendam dengan menghancurkan Hollywood.
Aksi Bratt dimulai dengan mencuri berlian termahal di dunia. Kecintaan Bratt pada era 1980-an membuatnya berpakaian sesuai era itu yakni dengan menggunakan bantalan bahu, potongan rambut mullet, dan kumis tebal. Salah satu senjata utamanya adalah permen karet yang bisa menggelembung hingga berukuran sangat besar.
Gru dan Lucy yang kini bekerja menjadi agen Liga Anti Penjahat (AVL) berusaha menggagalkan upaya Bratt. Mereka berhasil menyelamatkan berlian itu dari tangan Bratt. Akan tetapi, Bratt berhasil kabur.
Akibat peristiwa itu, bos baru Gru dan Lucy di AVL memecat mereka dari pekerjaan. Gru dan Lucy lantas menjadi pengangguran dan harus menyampaikan kenyataan itu pada anak-anak.
Para Minion pun kesal mengetahui peristiwa tersebut. Mereka berunjuk rasa dan meminta Gru untuk kembali menjadi penjahat. Gru menolak permintaan itu dan para Minion memutuskan untuk pergi meninggalkannya. Salah satu adegan yang membuat penonton terenyuh adalah ketika Agnes menjual barang-barang kesayangannya untuk membantu kondisi finansial orang tuanya.
Tak berselang lama, seseorang datang mencari Gru. Ia membawa pesan dari sebuah desa bernama Freedonia. Ternyata, pesan itu berasal dari Dru, saudara kembar rahasia Gru.
Gru sangat bergairah ketika mengetahui ia memiliki saudara kembar. Ia langsung berangkat ke Freedonia bersama Lucy, Margo, Edith, Agnes, dan dua minion yang tersisa. Sampai di Freedonia, mereka langsung disajikan rumah mewah dengan banyak babi berkeliaran. Ternyata, bisnis keluarga Gru adalah berternak babi.
Gru dan Dru akhirnya bertemu. Meski awalnya merasa canggung, Gru segera akrab dengan saudara kembarnya itu. Dru memberi tahu sebuah rahasia yang terletak di bawah rumah mewah itu. Peternakan babi ternyata hanya kedok belaka. Pekerjaan sesungguhnya ayah Gru adalah penjahat kelas kakap.
Dru mengaku tidak sebanding dengan Gru yang sudah malang melintang di dunia kejahatan. Dru lantas membujuk Gru untuk mengajarkannya mencuri.
Ketika Gru sedang berada di Freedonia, Bratt beraksi kembali. Berlian yang sudah kembali disimpan di museum berhasil ia curi. Gru terpikir untuk memanfaatkan alat-alat canggih milik ayahnya untuk merebut kembali berlian tersebut dari Bratt. Ia berharap, dengan menangkap Bratt, ia bisa kembali mendapatkan pekerjaan di AVL.
Gru mengajak Dru untuk mencuri berlian itu dari markas Bratt. Akan tetapi, Gru tidak memberi tahu tujuannya yang sesungguhnya. Setelah bersusah payah karena Dru melakukan banyak kecerobohan di aksi pertamanya, duo kembar itu berhasil merebut berlian dari Bratt.
Gru segera ingin membawa berlian tersebut ke AVL dan menunjukkan kesuksesannya. Sadar telah dibohongi, Dru pun merasa kecewa. Akan tetapi, di tengah-tengah masalah itu Bratt kembali muncul. Ia menculik tiga anak asuh Gru dan berusaha merealisasikan mimpinya menghancurkan Hollywood.
Mampukah Gru dan Lucy menyelamatkan anak-anak dan menghentikan aksi Bratt menghancurkan Hollywood? Apakah Dru akan membantu Gru? Lalu, bagaimana dengan para minion? Kisah selengkapnya bisa disaksikan di bioskop mulai 12 Juli 2017.
Despicable Me 3 menawarkan kisah jenaka dengan tema keluarga yang bisa menghibur tak hanya anak-anak tapi juga orang dewasa. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan dua film sebelumnya dan juga spin-off Minions, kisah film ini terasa terlalu padat. Plot mengenai bos baru, saudara kembar rahasia, ayah penjahat, impian Agnes mencari unicorn, pemberontakan Minion, dan subplot lainnya harus bisa tayang dalam film yang berdurasi hanya 90 menit.
Meski tak terlalu spesial dari segi cerita, Despicable Me 3 cukup bisa memberikan tontonan yang menghibur. Akan tetapi, para orang tua harus tetap mengawasi anak-anak dalam menonton film animasi ini karena lembaga sensor film Indonesia memasukkannya dalam kategori film untuk 13 tahun ke atas. Artinya, bimbingan orang tua sangat diperlukan untuk memberikan pemahaman terkait isi film tersebut dan beberapa konten yang mengandung kekerasan dan bahasa kasar.