REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Sekelompok pria di Thailand dilaporkan melakukan penembakan, Selasa (11/7). Sebanyak delapan orang tewas, termasuk satu di antaranya adalah anak-anak dalam kejadian ini.
Insiden penembakan yang diduga menargetkan orang-orang secara massal ini sebelumnya sangat jarang terjadi di Thailand. Kejadian tepatnya berlangsung di Krabi, provinsi selatan negara itu yang juga dikenal salah satu lokasi populer wisatawan.
Kepolisian Thailand mengatakan pada Senin (10/7), satu hari sebelumnya, sekelompok pria bersenjata itu telah menyerbu sebuah rumah di Krabi. Di sana, mereka menahan beberapa orang warga sebagai sandera hingga kemudian melakukan penembakan.
Menurut polisi, penembakan ini didasari motif dendam atau masalah dari pelaku. Selain delapan tewas, tiga orang lainnya yang berada di rumah itu juga ditemukan terluka. "Kami meyakini sekelompok pria bersenjata ini mungkin berjumlah lima hingga enam orang," ujar petugas dari kantor polisi Ao Luk, Krabi, Selasa (11/7).
Selama ini, Thailand mengizinkan kepemilikan senjata yang kebanyakan digunakan untuk perlindungan diri. Penembakan massal seperti kasus ini sangat jarang terjadi. Kementerian Dalam Negeri Thailand melaporkan ada 6,1 juta senjata api yang kepemilikannya terdaftar di negara itu. Namun, diperkirakan ada banyak senjata yang juga tidak termasuk dalam catatan resmi. pemerintah.