Selasa 11 Jul 2017 18:27 WIB

Ayah Italia Minta Polisi Berantas Senjata Api Ilegal

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Yudha Manggala P Putra
Senjata api rakitan.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Senjata api rakitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Feri Chandra (56), ayah Italia Chandra Kirana Putri (23) yang tewas ditembak pelaku pencurian kendaraan bermotor meminta kepada polisi agar memberantas peredaran senjata api (senpi) ilegal. Ia berharap agar kejadian yang menimpa anaknya tidak sampai terulang.

"Harapan saya juga tentang penyebaran senjata api rakitan yang sudah merebak di mana-mana bisa dituntaskan oleh Pak Polisi. Supaya tidak ada lagi korban-korban selanjutnya," kata Feri di Mapolda Metro Jaya, Selasa (11/7).

Feri pun berharap pelaku dapat dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Sebelumnya, Feri juga mengapresiasi jajaran kepolisian karena berhasil meringkus kedua pelaku.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada jajaran kepolisian yang telah berhasil menuntaskan kasus ini, dan nanti akan diteruskan proses hukum selanjutnya terhadap si terdakwa," tuturnya.

Italia, mahasiswi Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, menjadi korban penembakan saat ia memergoki pelaku hendak mencuri kendaraannya di Perumahan Bugel Indah, Karawaci, Tangerang 12 Juni lalu. Pencuri yang terpergok mengeluarkan senjata api dan menembakkannya ke dada Italia hingga tewas.

Setelah 26 hari buron, polisi akhirnya mendapati pelaku, Saiful, di Lampung Selatan pada Ahad (9/7). Eksekutor Italia itu tewas ditembak polisi lantaran berupaya melawan saat ditangkap. Sehari kemudian, pelaku lainya, Sudirman, menyerahkan diri di Lampung Timur.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement