Selasa 11 Jul 2017 22:03 WIB

Pelemahan Daya Beli Belum Berdampak pada PHK Industri Kecil

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
Perajin membuat kerajinan tungku gerabah di salah satu rumah industri kecil di Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (31/1). Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat kontribusi sektor industri kecil menengah (IKM) terhadap Produk Domestik Brut
Foto: Aditya Pradana Putra/Antara
Perajin membuat kerajinan tungku gerabah di salah satu rumah industri kecil di Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (31/1). Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat kontribusi sektor industri kecil menengah (IKM) terhadap Produk Domestik Brut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelemahan daya beli masyarakat ikut dirasakan dampaknya oleh Industri Kecil Menengah (IKM). Namun begitu, Direktur Jenderal IKM Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan, hingga kini belum ada laporan mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang diakibatkan oleh kondisi tersebut.

"Laporan PHK belum ada, baik dari asosiasi IKM makanan dan minuman maupun tekstil," ujarnya, saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (11/7).

Sebelumnya, Gati mengakui bahwa banyak usaha konveksi yang tak mampu menjual produk mereka karena daya beli masyarakat yang tengah melemah. Akibatnya, permintaan akan barang pun menurun. "Konveksi nggak laku, banyak numpuk barangnya," kata Gati, di kantornya, Senin (10/7).

Untuk menyiasati hal itu, Gati mengatakan Ditjen IKM sudah mulai mengajarkan strategi bisnis untuk menyiapkan IKM agar mulai beralih ke pasar online. Ia juga berharap, usaha pemerintah yang tengah fokus menurunkan rasio gini dapat memberikan stimulus pada masyarakat sehingga kondisi pelemahan daya beli ini tidak berlarut-larut.