Rabu 12 Jul 2017 10:02 WIB
Bawa Tas Ransel Mecurigakan

Pria Ini Bertingkah Aneh di Depan Rumah Panglima TNI

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah pasien sakit jiwa menjalani proses rehabilitasi mental di Rumah Sakit Jiwa. (ilustrasi)
Foto: Antara/Ampelsa
Sejumlah pasien sakit jiwa menjalani proses rehabilitasi mental di Rumah Sakit Jiwa. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang laki-laki, Mirwan Siregar diamankan oleh polisi lantaran bertingkah mencurigakan saat berada di depan Rumah kediaman Panglima TNI Jalan Diponegoro No.10 Menteng, Jakarta Pusat Selasa (11/7). Pria itu membawa tas ransel yang dinilai mencurigakan.

Tas ransel itu, menurut Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Asep Guntur berisi sejumlah barang yang tidak berbahaya. Barang-barsng itu pun menurut Asep tudak mencurigakan. "Baju Kaos, Koran Republika terbitan Hari Minggu Tgl 9 Juli 2017 dan Charger HP," kata Asep melalui pesan singkatnya, Selasa (11/7) malam.

Ptua mencurigakan itu diketahui mengenakan atribut kaos Front Pembela Islam (FPI). Namun, Asep mengungkapkan, belum tentu pria itu merupakan anggota FPI.

"Kalau kaos kan bisa dibeli atau di buat... jadi tidak bisa dikatakan orang tersebut anggota Ormas tertentu. Bisa saja di rumahnya nggak punya lagi kaos. Yang ada hanya itu, hehe," kata dia.

Namun, Asep menegaskan, Polisi tidak mempermasalahkan kaos yang digunakan. Yang dipermasalahkan, menurut Asep, adalah tindakan pelaku di Pos Polisi Taman sari. "Yaitu pelaku marah dan teriak-teriak di depan Pospol Taman Menteng, itu saja," sambung Asep.

Asep menyebutkan, adanya pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Namun, hal itu belum bisa dipastikan. Hal ini karena menurut Asep untuk menyatakan seseorang mengalami gangguan jiwa, harus berdasarkan psikiater. Menurut Kapolsek Metro Menteng, AKBP Ronald Purba, pria itu dibawa untuk pemeriksaan kejiwaan.

"Yang bersangkutan dibawa keluarganya ke rumah sakit jiwa Grogol berdasarkan keterangan Ketua RT, istri, dan abangnya," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement