REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mandiri Capital Indonesia (MCI) menargetkan pendanaan investasi sebanyak 3-4 startup teknologi finansial (Fintech) hingga akhir tahun ini. Tercatat hingga Juli 2017, MCI telah memberikan penyertaan modal di kisaran Rp 300 miliar kepada 7 usaha rintisan di bidang teknologi finansial.
Direktur Utama MCI, Eddie Danusaputro menjelaskan, pihaknya tidak menargetkan nilai dana yang akan diinvestasikan untuk startup bidang teknologi finansial.
"Kalau ada yang bagus, kami invest. Sampai tahun depan kita proyeksikan investasi 3-4 startup, nilainya belum tahu, tergantung valuasi masing-masing startup," ujar Eddie di Mandiri Inkubator Bisnis, Jakarta, Rabu (12/7).
Startup yang dibidik oleh MCI yakni startup Fintech di bidang payment gateway, lending dan startup bidang enterprise solution atau software yang membantu UMKM. Beberapa startup Fintech yang telah dibiayai oleh MCI di bidang payment gateway yakni Cashlez, di bidang pembiayaan Amartha, sementara bidang enterprise solution yaitu Moka dan Privyid.
"Dana kelolaan kami berkisar Rp 150 miliar hingga Rp 200 miliar. Nanti kami akan melihat prospek startup-startup yang dinilai potensial," ungkapnya.
Direktur Keuangan Mandiri Capital Indonesia, Hira Laksamana menambahkan, pihaknya akan memprioritaskan startup yang bergerak di teknologi keuangan dalam memberikan injeksi. Sebab, ke depan teknologi keuangan, terutama Solusi Pembayaran, akan menjadi industri unggulan menyikapi perkembangan sistem pembayaran.
“Sebagai Corporate Venture Capital (CVC) Mandiri Group, MCI akan senantiasa memberikan dukungan untuk perkembangan startup FinTech di Indonesia. Investasi MCI kepada startup FinTech di Indonesia diharapkan dapat menjadi jembatan kolaborasi antara startup FinTech dengan Mandiri Group,” ujar Hira.