REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengkonfirmasi bahwa pemimpin Negara Islam atau ISIS Abu Bakr al-Baghdadi telah terbunuh.
Laporan tersebut keluar beberapa hari setelah tentara Irak merebut kembali sektor-sektor terakhir di kota Mosul, Irak utara. Selama tiga tahun, kota itu menjadi basis utama ISIS.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pada Juni, mereka mungkin telah membunuh Baghdadi ketika salah satu serangan udara menghantam sebuah pertemuan komandan Negara Islam di pinggiran kota Raqqa di Suriah.
Akan tetapi Washington tidak dapat menguatkan informasi kematian yang diklaim Rusia tersebut. Sedangkan pejabat Barat dan Irak bersikap skeptis.
“Kami telah mengkonfirmasi informasi tersebut dari para pemimpin, termasuk salah satu dari pejabat tingkat pertama di Suriah, di Negara Islam di pedesaan timur Deir al-Zor,” kata direktur kelompok pemantauan perang yang berbasis di Inggris tersebut, Rami Abdulrahman, Rabu (12/7).
Di Irak, juru bicara koalisi pimpinan Amerika Serikat Kolonel Ryan Dillon mengatakan, dia tidak dapat mengkonfirmasi berita tersebut. Jenderal utama AS di Irak kemudian mengatakan koalisi tersebut tidak memiliki informasi konkret.
Demikian pula dengan Pentagon yang mengaku tidak memiliki informasi untuk menguatkan laporan tersebut. Pejabat Kurdi dan Irak juga tidak mendapatkan konfirmasi dengan segera.
Baca juga, Pasukan Irak Terlibat Bentrokan Sengit dengan ISIS di Mosul.
“Meskipun semua laporan bermanfaat bagi kita dari setiap sumber yang bisa dibayangkan, saya tidak dapat mengkonfirmasi atau menolak di mana dia berada, atau apakah dia hidup atau mati. Biarkan saya mengatakannya hanya untuk catatan, harapan saya yang sungguh-sungguh adalah yang terakhir,” kata Letnan Jenderal Stephen Townsend.
Abdulrahman mengatakan para aktivis yang bekerja dengannya di Deir al-Zor telah diberitahu oleh sumber-sumber dari ISIS bahwa Baghdadi telah tewas, tapi tidak tahu kapan atau bagaimana. Sumber tersebut mengatakan Baghdadi telah hadir di sebuah desa di timur provinsi Deir al-Zor, Suriah, dalam tiga bulan terakhir.