REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan semua menteri dan pejabat negara lainnya harus siap direshuffle atau diganti "Semua menteri kapan saja harus siap diganti," kata Teten usai menghadiri Rapat Koordinasi Mengatasi Gizi Buruk Kronis atau "Stunting" Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (12/7).
Pernyataan Teten Masduki tersebut disampaikan untuk menjawab pertanyaan awak media tentang isu reshuffle kabinet untuk keempat kalinya di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. "Saya nggak tahu, dan memang belum ada pembicaraan, itu 'kan wilayahnya Pak Presiden," kata dia.
Selain menyatakan bahwa semua menteri harus siap diganti, Teten juga menegaskan saat ini fokus pemerintahan adalah percepatan pembangunan sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang meliputi perbaikan kinerja pemerintah, kestabilan dan pertumbuhan ekonomi di tengah kelesuan global.
"Saya nggak tahu reshuffle itu kapan, tapi yang ingin saya sampaikan bahwa memang dari waktu ke waktu Pak Presiden terus melecut para menterinya untuk lebih perform dan masalah perform ini saya kira sangat dinamis karena masyarakat tuntutannya, ekspektasinya sangat besar, dan masalah Indonesia ini banyak, dibenahi di sini, muncul di sini," kata dia.
Karena itu, Teten juga menyampaikan isu reshuffle tidak mengganggu kinerja pemerintah. Alih-alih memikirkan kapan akan diganti, menurut dia, anggota Kabinet Kerja Presiden Jokowi memilih fokus menjalankan tugasnya masing-masing untuk kesejahteraan rakyat. "Nggak, para menteri nggak memikirkan itu," kata dia.
Sebelumnya, isu tentang reshuffle keempat itu juga telah dimintakan konfirmasi kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla, tapi ia menolak berkomentar.