Kamis 13 Jul 2017 04:04 WIB

Begini Perkembangan Pembangunan LRT

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nur Aini
Kendaraan melintas di samping proyek infrastruktur transportasi massal kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) di kawasan Halim, Jakarta, Jumat (30/6).
Foto: Republika/Prayogi
Kendaraan melintas di samping proyek infrastruktur transportasi massal kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) di kawasan Halim, Jakarta, Jumat (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Operasi III PT Ashi Karya Pundjung Setya Brata mengungkapkan perkembangan pembangunan kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi sudah mengalami pertambahan. Sebelumnya pada Mei 2017, proses pembangunan LRT Jabodebek secara keseluruhan baru mencapai 15 persen.

"Sekarang ini secara keseluruhan perkembangan LRT pembangunanya sudah mencapai 17 persen untuk Jabodebek," kata Pundjung usai menghadiri rapat koordinasi perkembangan LRT di Kementerian Koordinator dan Kemaritiman (Kemenko Maritim), Rabu (12/7).

Sementara perkambangan LRT secara khusus seperti bagian Jakarta (Cawang-Cibubur) juga sudah ada perkembangan. Pundjung memastikan untuk LRT Cibubur-Cawang sudah mencapai 40 persen.

Perkembangan itu juga diakui oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang turut hadir dalam rapat koordinasi tersebut. Budi menambahkan proses pembebasan 32 bidang lahan proyek pembangunan LRT juga sudah selesai.

"Lahan juga semuanya sudah beres diselesaikan semua. Tapi target selesai LRT keseluruhan tidak berubah tetap 2018 (sebelum Asian Games)," kata Budi.

Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menargetkan pembebasan lahan tersebut pada Juli 2018. Cibubur dan Bekasi Timur merupakan lahan yang cukup luas untuk LRT.

Sementara itu, Budi memastikan soal anggaran tetap harus lebih efisien untuk pembangunan LRT. Dia mengatakan nantinya akan dibahas kembali oleh semua pihak terkait teknologi yang paling bagus dan memberikan manfaat yang baik. Hanya saja hal itu tetap berpegangan pada efisiensi dana untuk pembangunan LRT tersebut. "Harganya tidak jauh lebih mahal tapi waktunya tetap tepat waktu," tuturnya.

Biaya pembebasan lahan untuk pembangunan LRT Jabodebek mencapai Rp 1,6 triliun. Kawasan utama ada pada Kwarnas, Cibubur, dan Bekasi Timur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement