REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Ryamizard Ryacudu terus mengawasi perbatasan Filipina. Hal ini untuk mencegah efek Marawi, Filipina Selatan masuk ke Indonesia.
"Setiap hari (komunikasi) dengan Filipina, evaluasi, bukan berarti tidak siap, mencoba evaluasi serangan tentara-tentara Filipina di mana kelemahannya," kata Menhan RI di Bogor, Rabu (12/7).
Dia mengatakan penguatan patroli baik wilayah perairan, darat, maupun udara terus dilakukan. Konsep trilateral antara Malaysia, Indonesia, dan Filipina terus diperkuat.
"Banyak ISIS sekitar 200 yang mati. Pihak tentara cukup banyak, tapi itu tetap dievaluasi," kata dia.
Ryamizard mengatakan, kerja sama trilateral perlu dilakukan karena ISIS sebagai musuh bersama yang hadir di kawasan Filipina bagian selatan. Sementara ini, belum ada perkembangan terkait Filipina yang meminta bantuan pasukan Indonesia. Akan tetapi patroli maupun latihan trilateral, termasuk pengoptimalan basis-basis pertahanan, pusat komando militer masing-masing negara terus dilakukan.
"Trilateral ini penting. Perang kita di dunia banyak. Kalau di Asia Pasifik tiga isu utama, ketegangan semenanjung Korea Utara, Laut Cina Selatan, dan trilateral ini," kata Menhan RI.