Kamis 13 Jul 2017 05:41 WIB

Tiga Terduga Teroris Bandung Sempat Gagal Ledakkan Bom

Red: Nur Aini
Petugas Kepolisian menjaga rumah kontrakan tempat terjadi ledakan yang diduga Bom Panci di daerah Kubang Beureum kelurahan Sekejati Buah Batu Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/7).
Foto: ANTARA FOTO/Agus Bebeng
Petugas Kepolisian menjaga rumah kontrakan tempat terjadi ledakan yang diduga Bom Panci di daerah Kubang Beureum kelurahan Sekejati Buah Batu Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tiga terduga teroris yang berhasil ditangkap Densus 88 Antiteror yakni AW, AAS, dan K diketahui sempat gagal dalam upayanya meledakan bom di salahsatu rumah makan di Kota Bandung pada Mei 2017.

"Memang sejak bulan Mei kalau kelompok ini sudah merencanakan meledakkan rumah makan di Astana Anyar dengan kekuatan bom 1,5 kilogram," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus di Bandung, Rabu (12/7).

Yusri mengatakan, bom tersebut sempat disimpan di dekat rumah makan tersebut. Namun karena ada kesalahan dalam proses perakitannya, membuat bom gagal meledak. "Dia sudah mencoba meledakkan 1,5 kilogram tapi tidak berhasil," kata Yusri.

Karena gagal, ketiga pelaku kemudian kembali membuat bom yang dirakit dalam sebuah kaleng di kontrakan AW di Buahbatu. Percobaan kedua pun kembali gagal, karena setelah diuji hanya mengeluarkan asap.

"Membuat bom dengan daya ledak 90 miligram tapi belum sempurna. Nggak ada ledakan baru asap, jadi dibuang ke sungai depan kos," ujarnya.

Pada percobaan ketiga, pelaku kembali membuat bom dengan daya ledak 60 miligram. Namun sebelum diledakkan di lokasi yang telah ditentukan, bom tersebut meledak terlebih dahulu di kontrakan AW di Buahbatu pada Sabtu (8/7).

Dari pengungkapan ledakan bom di Buahbatu, polisi akhirnya berhasil menangkap tiga pelaku dan seluruh rencana peledakan dapat digagalkan. Dari pengakuan AW yang terlebih dahulu ditangkap, pelaku berencana meledakkan bom di rumah makan di Astanaanyar, Gereja di Buahbatu, dan sebuah kafe di Braga pada 16 Juli 2017.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement