Kamis 13 Jul 2017 10:53 WIB

Turki: Qatar Selalu Bersama Kami dalam Memerangi Terorisme

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson (kiri) berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Istanbul, 9 Juli 2017.
Foto: AP Photo
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson (kiri) berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Istanbul, 9 Juli 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman antara Amerika Serikat (AS) dengan Qatar tentang pendanaan antiteror. Ia menilai, hal itu menunjukkan tekad Qatar memerangi terorisme.

"Saya tahu Qatar selalu bersama kami dalam memerangi terorisme. Kesepakatan ini merupakan pertanda dari keteguhan dan ketulusan Qatar dalam perjuangan melawan terorisme," ungkap Cavusoglu, seperti dilaporkan laman Anadolu Agency, Rabu (12/7).

Cavusoglu juga mengapresiasi upaya yang ditempuh AS untuk meredakan ketegangan dan mengakhiri krisis di Teluk. Turki, kata dia, akan mendukung usaha AS memulihkan situasi dan kondisi di Teluk.

Qatar dan AS telah menandatangani nota kesepahaman untuk memerangi pendanaan terorisme pada Selasa (11/7). Hal itu dilakukan di sela-sela kunjungan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson ke Doha.

Tillerson berada di Qatar untuk membicarakan perihal krisis Teluk. Sebelumnya, ia terlebih dulu mengunjungi Kuwait selaku mediator dalam krisis antara Qatar dengan beberapa negara Teluk.

Dalam kunjungannya ke Qatar, Tillerson membuat kesepakatan dengan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman al-Thani terkait pendanaan antiteror. Hal ini merupakan suatu langkah yang bertolak belakang dengan tudingan negara aliansi anti-Qatar yang menyebut bahwa Qatar merupakan sponsor kelompok teroris dan ekstremis.

Saat penandatanganan nota kesepahaman tersebut, Tillerson memuji Qatar atas usahanya melacak dan menonaktifkan sumber pendanaan kelompok teroris. "Bersama-sama, AS dan Qatar akan berbuat lebih banyak untuk melacak sumber pendanaan (teroris), akan berbuat lebih banyak untuk berkolaborasi dan berbagi informasi, serta berbuat lebih banyak untuk menjaga wilayah dan rumah kita tetap aman," ujar Tillerson.

Sedangkan al-Thani mengatakan, pertemuannya dengan Tillerson telah membuahkan beberapa kesepakatan. Namun ia enggan mempublikasikannya. "Namun hasil utamanya adalah penandatanganan nota kesepahaman untuk memerangi terorisme dan mengembangkan mekanismenya," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement