REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Penyakit Filariasis atau yang lebih dikenal dengan sebutan kaki gajah masih melanda Indonesia, termasuk di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Setidaknya terdapat 67 kasus yang tercatat baru-baru ini dan tersebar merata di semua Kecamatan.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Eli Hendalia mengatakan dari 39 Kecamatan, Cisayong dan Tanjungjaya menjadi dua Kecamatan dengan angka filariasis tertinggi. "Memang di lapangannya ada kurang lebih 67 kasus yang kami data baru-baru ini. Hampir di semua kecamatan ada, merata ya," katanya, Kamis (13/7) pada acara Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) filariasi di Gedung Setda Kabupaten Tasik.
Ia menjelaskan jenis kasus filariasis yang tidak diinginkan adalah kasus filariasis kronis. Jika pasien sudah menderita filariasis jenis itu maka penyakitnya sudah bermanifestasi menjadi kaki gajah. Pendeteksian lebih awal berpeluang mencegah dampak lebih buruk dari filariasis. Apalagi terdapat sistem yang disebut sampel darah jari untuk mengetahui indikasi filariasis.
"Ini upaya preventif makanya kami berikan obat massal pencegahan filariasis. Jadi tidak dideteksi dulu baru diobati," ujarnya.
Diketahui, Kabupaten Tasikmalaya termasuk daerah di Provinsi Jawa Barat yang melakukan POPM filariasi lantaran angka kejadian filarisi masih di atas satu persen. Dari upaya menekan filariasis, ia menilai hanya ada delapan yang minim pencegahan filariasis. "Saya ingin sasaran yang anak sekolah ini tidak boleh terlewatkan. Karena ini butuh bantuan dari semua pihak," ucapnya.