REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Setelah lebaran Kabupaten Purwakarta, diserbu anak jalanan (anjal). Keberadaan anjal ini, sering terlihat disejumlah titik. Seperti, perempatan Cikopo dan Sadang. Akibatnya, satuan polisi pamong praja (Sat Pol PP ) sering menggelar operasi anjal ini. Dalam sepekan terakhir sudah 25 anak jalanan yang berhasil dirazia petugas.
Kabid Trantibum Sat Pol PP Kabupaten Purwakarta, Beny Primiadi, mengatakan, pihaknya sering mendapat laporan mengenai keberadaan anak jalanan tersebut. Karena itu, anggotanya terus melakukan cipta kondisi. Guna menyisir, keberadaan pada anak jalanan tersebut. "Sejak sepekan terakhir, kami telah menangkap 25 anak jalanan," ujar Beny, kepada Republika.co.id, Kamis (13/7).
Akan tetapi, lanjut Beny, anak jalanan tersebut disinyalir telah teroganisasi. Sebab, setiap hari dilakukan razia, esoknya mereka akan kembali lagi ke lokasi tersebut. Bahkan, hasil pendataan anggota, anak jalanan tersebut ada ketuanya. Jadi, masing-masing grup ada pimpinannya.
Tak hanya itu, mereka bukan penduduk asli Purwakarta. Melainkan, datang dari daerah lain. Seperti, dari Cikampek, Kabupaten Karawang, yang lokasinya berbatasan langsung dengan wilayah Cikopo, Kecamatan Bungursari. "Mereka yang terjaring razia, kita data, kemudian dibina. Lalu, anak-anak itu kita kembalikan ke wilayahnya," ujar Beny.
Sementara itu, Tri Wahyono (32 tahun), warga Kecamatan Bungurasari, mengatakan, anak jalanan tersebut biasa mangkal di lampu merah Cikopo dan Sadang. Mereka, biasanya menjadi pengemis ataupun tukang kemoceng kaca kendaraan. "Keberadaan mereka itu menganggu. Terutama, anak jalanan yang suka ngelap kaca mobil. Kesannya maksa," ujarnya.