Kamis 13 Jul 2017 19:49 WIB

Banjir India Tewaskan Puluhan Warga Hingga Badak Cula Satu

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Teguh Firmansyah
Badak di Taman Nasional Kaziranga yang menjadi korban banjir di timur laut India.
Foto: AP/Anupam Nath
Badak di Taman Nasional Kaziranga yang menjadi korban banjir di timur laut India.

REPUBLIKA.CO.ID, GUWAHATI – Banjir di India timur laut menewaskan setidaknya 40 orang, sedangkan hampir 1,5 juta orang telah mengungsi.  Bencana air bah itu juga membanjiri sebuah taman nasional yang merupakan tempat untuk melindungi badak bercula satu yang hampir punah.

 

Sungai Brahmaputra yang mengalir dari Cina ke India dan kemudian ke Bangladesh meluap setelah hujan deras. Akibatnya lebih dari 2.500 desa di negara bagian ASSam India tenggelam selama dua pekan terakhir.

Perdana Menteri Narendra Modi telah menyatakan kesedihannya atas penderitaan warganya tersebut. Ribuan orang mencari perlindungan di lebih dari 300 kamp bantuan.  Pihak berwenang menyatakan peringatan kesehatan maksimal untuk menghentikan penyebaran penyakit. Selain itu juga dilakukan upaya untuk membantu badak dan satwa liar lainnya yang terancam bahaya ketika air bah membanjiri Taman Nasional Kazingara, sebuah situs warisan dunia yang ditetapkan UNESCO.

 “Lebih dari 90 persen Taman Nazional Kaziranga ada di bawah air,” kata Menteri Kehutanan Assam Pramila Rani Brahma, Kamis (13/7).

Taman seluas 430 kilometer persegi adalah rumah bagi sejumlah badak bercula satu terbesar di dunia. Dengan perkiraan 2.500 dari total populasi sekitar 3.000 ekor.  “Dua anak badak telah tenggelam dan sampai 15 ekor rusa tewas dalam banjir besar,” kata Brahma.

Binatang-binatang itu mencari perlindungan di tempat yang tinggi, termasuk perbukitan di luar taman. Tapi saat ini binatang-binatang tersbut berpindah ke daerah yang lebih sempit dengan ketinggian yang lebih tinggi untuk menghindari banjir.

Mereka menjadi lebih rentan terhadap pemburu liar. Mereka juga menghadapi bahaya kemungkinan tertabrak kendaraan jika mereka berlindung di tanggul jalan yang sering dilalui.

“Barikade khusus telah diletakkan di sepanjang jalan raya dan penjaga hutan meminta pengemudi untuk berkendara di bawah 40 kilometer per jam,” kata penjaga taman. Menurut dia beberapa rusa telah ditabrak truk yang melaju dengan kencang.

Sementara itu Komisi Air Pusat menyebutkan tingkat ketinggian air di sungai Brahmaputra diperkirakan akan terus meningkat hingga akhir pekan ini. Kemudian diperkirakan akan stabil asalkan tidak ada hujan lebat lagi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement