REPUBLIKA.CO.ID, KASAI -- Badan misi PBB di Republik Demokratik Kongo (MONUSCO) kembali merilis laporan yang mengejutkan. Lewat satu pernyataan yang disampaikan pada Kamis (13/4), mereka mengatakan telah menemukan 38 kuburan massal di wilayah Kasai yang bergolak.
Fakta itu semakin menambah daftar kuburan massal yang ditemukan di Republik Demokratik Kongo sejak awal tahun ini. Menurut MONUSCO, sedikitnya terdapat 80 kuburan massal yang mereka data antara Januari–Juli 2017. Tentara pemerintah mengklaim, orang-orang yang dikuburkan di sana adalah para korban yang dibunuh oleh kelompok milisi setempat.
“Ke-38 kuburan massal baru yang ditemukan bulan ini berada di daerah Diboko dan Sumbula, kawasan Kamonia, Provinsi Kasai,” ungkap MONUSCO melalui siaran pers yang dikutip World Bulletin.
Wilayah Kasai di bagian pusat memang dikenal sebagai benteng kelompok milisi Kamuina Nsapu. Konflik disertai kekerasan yang terjadi antara para milisi dan pasukan keamanan semakin memburuk pada Agustus 2016, setelah tentara pemerintah membunuh pemimpin kelompok bersenjata tersebut.
“Hingga akhir April 2017, lebih dari 400 orang tewas dalam pertempuran antara Pasukan Keamanan Kongo dan milisi,” kata PBB.