REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Nilai ekspor berbagai jenis perhiasan atau permata asal Bali meningkat tajam dan menghasilkan devisa 9,39 juta dolar AS selama bulan Mei 2017 naik 4,990 juta dolar AS atau 113,38 persen dibanding April 2017 tercatat 4,40 juta dolar AS.
Peningkatan tajam nilai ekspor perhiasan Bali juga terjadi dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya meningkat 4,31 juta dolar AS atau 84,89 persen karena bulan Mei 2016 hanya menghasilkan 5,07 juta dolar AS, kata Kepala BPS Bali Adi Nugroho di Denpasar, Jumat.
Ekspor berbagai jenis perhiasan hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu mampu memberikan kontribusi sebesar 18,47 persen dari total ekspor Bali mencapai 50,84 juta dolar AS, meningkat 26,84 persen dibanding dibanding bulan sebelumnya tercatat 40,08 juta dolar AS.
Aneka jenis perhiasan yang dibuat dengan rancang bangun (desain) yang unik dan menarik sesuai selera konsumen mancanegara itu paling banyak penembus pasaran Australia 42,44 persen, menyusul Singapura 17,85 persen dan Amerika Serikat 16,55 persen.
Adi Nugroho menambahkan, selain itu juga menembus pasaran Hongkong 4,28 persen, Jepang 0,02 persen, China 2,39 persen, Jerman 2,52 persen, Prancis 0,23 persen, Belanda 1,95 persen, spanyol 0,28 persen dan 11,50 persen sisanya menembus berbagai negara lainnya di belahan dunia.
Kerajinan perhiasan perak dan emas merupakan salah satu dari 17 jenis usaha industri keajinan skala rumah tangga yang berkembang pesat di Desa Celuk, Kabupaten Gianyar dan desa-desa lainnya di Bali. Di Desa tersebut sedikitnya terdapat 497 perajin perak dan emas