REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Santri Tahfidz Online (TO) chapter Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Serang, Cimahi, Garut, dan Bandung, menggelar kopi darat (kopdar). Kopdar yang bertajuk “Silaturahim dan Halal Bi Halal Santri TO” itu direncanakan berlangsung pada Ahad (16/7), di Masjid Nururrahman, Depok, Jawa Barat.
Panitia Silaturahim yang juga Ketua Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Nururrahman, Syahruddin menyatakan, acara tersebut diselenggarakan dalam rangka memperkuat ukhuwah Islamiyyah di antara sesama santri Tahfidz Online yang selama ini hanya saling mengenal di dunia maya (online) dengan menggunakan aplikasi WhatsApp. "Melalui kopdar ini, diharapkan hubungan kekerabatan dan kekeluargaan antarsesama santri TO semakin erat lagi," ujarnya kepada Republika.co.id, Jumat (14/7).
Dan dengan bertemu langsung, lanjut Syahruddin, diharapkan persaudaraan dan kekerabatan akan semakin mengukuhkan kebersamaan. "Insya Allah, sekitar 30-35 santri TO yang tersebar di Jabodetabek plus daerah Serang, Garut, Cimahi, dan Bandung, juga akan berkumpul dan hadir pada acara tersebut. Mereka juga sudah menyatakan konfirmasi kehadirannya," tambah Syahruddin yang juga wartawan senior Harian Republika.
Ia menambahkan, para santri TO yang hadir tersebut berasal dari seluruh Halaqah TO. Ia menyebutkan, ada 10 halaqah di kelompok Ikhwan (putra) dengan beragam usia, mulai dari 20 hingga 65 tahun. "Acara kali ini hanya khusus untuk santri Ikhwan, sedangkan santri Akhwat (putri), insya Allah ada kopdar tersendiri," jelas Syahruddin.
Sebelumnya, beberapa daerah juga sudah menyelenggarakan kopi darat, seperti Kaltim, Malang, Yogyakarta. Wilayah lainnya yang juga akan menyelenggarakan kopdar di antaranya Makassar dan Jawa Barat.
Syahruddin menjelaskan, saat ini santri Ikhwan yang terdaftar sebagai santri TO berjumlah sekitar 150 orang, yang tersebar dari berbagai wilayah di Indonesia. "Ada juga yang di luar negeri seperti Qatar, Malaysia. Sedangkan untuk akhwatnya ada yang berasal dari Belanda, Kanada, Jepang, Taiwan, dan lainnya,” tuturnya.
Hingga saat ini, ungkap Syahruddin, Tahfidz Online sudah berjalan lebih dari satu tahun dan telah menerima santri lebih dari 1.500 santri Ikhwan serta sekitar 2.000-an santri Akhwat. Mereka terbagi dalam 10 periode. Masing-masing periode, setiap santri digembleng selama 40 hari. "Dan pada akhir periode akan diselenggarakan Imtihan Akbar (Imtak). Mereka yang lulus, berarti lanjut ke periode selanjutnya," paparnya.
Ada pun untuk periode 11, kata dia, saat ini sedang berlangsung penerimaan santri baru. "Semuanya gratis, tanpa ada biaya apa pun. Tahfidz Online ini sangat cocok untuk bagi umat Islam yang ingin menghafal Al-Qur'an, namun terkendala dengan waktu," ujar Syahruddin berpromosi.