REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Anton Charliyan menggelar pertemuan dengan para ulama se-Priangan Timur pada Jumat, (14/7) siang. Dalam paparannya, ia ingin ulama ikut mengambil peran mencegah lahirnya teroris.
Mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu mengatakan tindakan terorisme tentu bertentangan dengan nilai Pancasila. Sehingga sebagai pengayom masyarakat, ia berharap ulama membantu Kepolisian mencegah teroris.
"Kepolisian ini mesti bersinergi dengan semua elemen dalam pemberantasan terorisme, termasuk dengan ulama. Apalagi ulama ini dekat dengan masyarakat," katanya.
Ia menilai ulama mempunyai kekuatan tersendiri dalam meredam aksi teror. Sebab mereka dapat mengimbau jamaahnya supaya tak berubah menjadi kelompok Islam garis keras. "Ulama ini diharapkan menyampaikan Islam yang rahmatan lil alamin, agama yang damai bukan kekerasan. Jangan saling mengkafirkan orang lain, nabi saja tidak melakukan itu," ujarnya.
Dalam kegiatan itu, puluhan ulama mengikuti acara hingga tuntas. Turut hadir narasumber dari para mantan teroris yang kini bertaubat. Diketahui dalam dua kasus bom panci terakhir, terduga pelakunya berasal dari Jawa Barat.