REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Dua ekor harimau sumatra (Phantera Tigris Sumatrae) ditemukan mati pada waktu berbeda di lokasi yang sama di Desa Sihaporas, Sosopan, Padang Lawas (Palas), Sumut. Saat ditemukan, seekor harimau sudah mati, sementara seekor lagi dalam keadaan lemas dan akhirnya juga mati.
Kepala Bidang KSDA Wilayah III BBKSDA Sumut di Padang Sidempuan Gunawan Alza mengatakan, harimau pertama ditemukan pada Senin (10/7) lalu. "Harimau pertama ditemukan dalam kondisi lemas di depan kantor Koramil Sosopan. Sementara harimau sumatra kedua ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dua hari kemudian," kata Gunawan di kantor BBKSDA Sumut, Jumat (14/7).
Gunawan mengatakan, harimau pertama ditemukan berdasarkan informasi dari petugas Koramil 07/Sosopan. Tim Seksi Konservasi Wilayah VI Kotapinang bersama Barumun Nagary Wildlife Sanctuary (BNWS) lalu mengevakuasi harimau tersebut.
Di BNWS, harimau tersebut segera mendapatkan tindakan medis berupa suntikan vitamin serta infus. Namun, kondisi harimau berjenis kelamin jantan itu terlihat semakin lemah. Beberapa jam kemudian, harimau berumur sekitar tiga hingga empat tahun itu tidak lagi dapat diselamatkan dan dinyatakan mati.
"Untuk mengetahui penyebab kematiannya, dilakukan necropsy guna melihat kondisi bagian dalam tubuh harimau dan mengambil beberapa organnya untuk dilakukan cek laboratorium. Hasilnya, tidak ditemukan adanya kelainan organ dalam tubuh dan kondisi harimau normal," ujar Gunawan.
Untuk sementara, tim medis menyimpulkan penyebab kematian harimau tersebut dikarenakan sakit yang dia derita sejak sekitar satu hingga dua pekan lalu. Hal ini, kata Gunawan, dilihat dari munculnya belatung di mulut harimau itu. Sementara untuk faktor lain penyebab kematian, menurutnya, masih menunggu hasil pemerikaaan laboratorium. "Bangkai harimau tersebut sudah dikuburkan di Barumun Nagari, Selasa 11 Juli lalu," kata dia.
Dua hari kemudian, Rabu (12/7), seekor harimau sumatra kembali ditemukan di lokasi yang sama. Namun, harimau ini ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. "Bangkai harimau itu ditemukan warga di desa Sihaporas, Sosopan. Tim lalu turun ke Koramil 07/Sosopan dan menemukan jasad harimau sudah diamankan dari lokasi hewan itu ditemukan," kata Gunawan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, ditemukan banyak telur lalat pada bagian tubuh harimau berjenis kelamin betina itu. Namun, ada bagian tubuh harimau yang hilang, yakni sepasang taring sebelah kiri dan kumis harimau. "Berdasarkan keterangan Komandan Koramil 07/Sosopan, saat diamankan dari lokasi, kondisi bangkai harimau sudah seperti itu," ujar Gunawan.
Harimau malang itu kemudian juga dievakuasi ke BNWS untuk dilakukan pemeriksaan dan tindakan necropsy oleh dokter hewan. Berdasarkan pemeriksaan sementara, harimau berusia sekitar dua sampai tiga tahun itu mati karena sakit. Karena tidak ditemukan adanya luka pada bagian luar.
"Kamis kemarin, bangkai harimau langsung dibawa dan diserahkan ke BBKSDA Sumut untuk diawetkan (offset). Terkait hilangnya bagian tubuh harimau tersebut, BBKSDA Sumut akan melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Gunawan.