REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember Nurul Qomariah mengungkapkan jumlah kasus gizi buruk di wilayah setempat terjadi pada 8.000 anak balita. Mereka adalah bayi yang merupakan total pencatatan gizi buruk dan gizi kurang sejak kelahiran bayi hingga usia lima tahun.
"Jika melihat nilai absolute, maka angka gizi buruk terlihat besar karena jumlahnya ada 8.000-an. Padahal angka itu merupakan angka total pencatatan gizi buruk dan gizi kurang sejak ada kelahiran bayi hingga usia lima tahun," kata Nurul di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (14/7).
Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang dirilis di Jakarta menyebutkan enam kabupaten di Jawa Timur dinilai kronis masalah gizi yakni Kabupaten Probolinggo, Sampang, Bangkalan, Jember, Sumenep dan Lamongan. Kabupaten Bangkalan sebanyak 3.247 balita, Kabupaten Probolinggo sebanyak 4.657 balita, Lamongan 4.403 balita, Sumenep sebanyak 3.319 balita, Sampang sebanyak 3.537 balita, dan Jember sebanyak 8.035 balita.
"Jumlah kasus gizi buruk di Jember sebanyak 300 balita, namun data yang disampaikan TNP2K itu hanya melihat total angka gizi buruk dan gizi kurang yakni berjumlah 8.000 balita lebih, sehingga terlihat besar. Kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk, maka persentase gizi buruk di Jember sangat kecil, dibandingkan kota lain dan target Jawa Timur yang ditetapkan sebesar 15 persen," tuturnya.
Menurut dia, balita dengan kriteria status gizi terdapat beberapa tahapan. Mulai dari gizi buruk, gizi kurang, gizi cukup atau normal dan gizi lebih, sehingga jumlah 8.000 lebih balita itu merupakan angka total gizi kurang dan gizi buruk di Kabupaten Jember.
"Jumlah kasus gizi buruk di Jember sebanyak 300 kasus. Kalau lihat angka absolute sebanyak 8.000 balita ya besar, tapi persentasenya masih di bawah Jatim. Lihat saja, angka itu jelas berpengaruh karena jika dilihat persentase dari jumlah balita yang ada, maka makin besar angka itu karena dibandingkan dengan jumlah penduduk yang besar," ujarnya.
Ia menjelaskan angka kelahiran bayi di Kabupaten Jember per hari mencapai kisaran 77-100 kelahiran. "Jumlah persentase balita yang mengalami gizi buruk di Kabupaten Jember masih jauh di bawah Jawa Timur yang ditargetkan sebesar 15 persen," ujarnya.