REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan persiapan menjelang peresmian Simpang Susun Semanggi yang ditargetkan pada 17 Agustus 2017 terus dimatangkan.
"Infrastruktur dan juga fasilitas yang ada di Simpang Susun Semanggi itu kami cek terus, kami lengkapi. Sehingga pada saat peresmiannya, benar-benar bisa dioperasikan," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (14/7).
Menurutnya, salah satu yang menjadi perhatian, yaitu pencahayaan yang akan digunakan pada simpang tersebut. Rencananya, untuk pencahayaan menggunakan lampu-lampu Light Emitting Diode (LED).
"Untuk pencahayaannya, tidak menggunakan pencahayaan yang berbasis tiang-tiang, tetapi melalui LED, sehingga, cahaya yang dihasilkan akan berwarna-warni. Selain pencahayaan, kami juga mempercantik simpang itu dengan ornamen-ornamen," ujar Djarot.
Sementara itu, berkaitan dengan penamaan, mantan wali kota Blitar itu mengaku lebih setuju apabila simpang tersebut tetap diberi nama Simpang Susun Semanggi, bukan Simpang Baja Semanggi.
"Kalau saya pribadi, saya lebih setuju namanya tetap Simpang Susun Semanggi karena dari awal, Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) memang sudah merancang namanya seperti itu. Jangan sampai ada persepsi yang macam-macam," jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan terkait penamaan Simpang Susun Semanggi tersebut rencananya baru akan diputuskan dalam rapat pimpinan (rapim) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta yang akan dilaksanakan pada Senin (17/7) pekan depan.
"Nama untuk simpang tersebut baru akan kami putuskan dalam rapim Senin mendatang. Nama itu akan kami tetapkan untuk kemudian kami gunakan dalam putusan Gubernur," ucapnya.