REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Tim pencari dan penyelamat Basarnas Labuan Bajo belum menemukan Rinta Paul Mukkam (40), warga negara Singapura yang tenggelam ketika menyelam di perairan Gililawa, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis.
"Pencarian terhadap korban hingga hari kedua belum membuahkan hasil sehingga akan dilakukan Sabtu (15/7)," kata Kepala Kantor Basarnas Kupang, Ketut Gede Ardana di Kupang, Jumat.
Ia mengatakan, tenggelamnya Rinta Paul Mukkam bermula ketika korban melakukan diving atau menyelam di perairan Gililawa Laut, Labuan Bajo, sekitar pukul 11.40 Wita bersama beberapa penyelam lainnya.
Ia menjelaskan, pada hari kedua tim Basarnas Labuan Bajo bersama Kepolisian dan TNI telah mencari korban dengan melakukan penyelaman di sekitar lokasi kejadian. Namun belum juga menemukan korban.
Dalam pencarian terhadap korban, menurut Ardana, tim Basarnas Labuan Bajo juga dibantu empat penyelam dari Kapal Seamore Papua, lima orang dari kapal Gaialove yang turut membantu pencarian terhadap korban. Namun belum menemukan korban yang sudah beberapa kali melakukan penyelaman di daerah itu.
"Pencarian ini melibatkan 10 penyelam yang ikut melakukan pencarian di lokasi kejadian tempat korban hilang saat melakukan diving di perairan Gililawa, namun tetap tidak membuahkan hasil," ujarnya.
Selain melakukan pencarian di lokasi kejadian, tim penyelamat dari Basarnas juga melakukan penyisiran di perairan Gililawa Laut dan Gililawa darat.
Bahkan pencarian korban juga dilakukan awak kapal Seamore Papau dengan melakukan penyisiran dari lokasi kejadian hingga sebelah barat Pulau Komodo. "Pencarian warga negara Singapura juga mengikutsertakan satu keluarga korban bernama Roy Mukan," katanya.