Ahad 16 Jul 2017 02:42 WIB

Warga Prancis Protes Diundangnya PM Israel ke Paris

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Israr Itah
Warga Prancis melancarkan unjuk rasa pada Sabtu (16/7), memrotes kedatangan PM Israel Benjamin Netanyahu ke Paris.
Foto: AP Photo/Michel Euler
Warga Prancis melancarkan unjuk rasa pada Sabtu (16/7), memrotes kedatangan PM Israel Benjamin Netanyahu ke Paris.

REPUBLIKA.CO.ID, PRANCIS -- Sekumpulan massa berunjuk rasa di ibu kota Prancis, Paris, untuk mengkritisi presiden terpilih Emmanuel Macron karena telah mengundang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Paris. Unjuk rasa dilakukan sebagai rasa kepedulian pada warga Gaza. Mereka juga mengutuk kebijakan permukiman Israel dan blokade Gaza. 

Olivia Zemor, presiden asosiasi Euro Palestine, menegaskan akan memrotes undangan Emmanuel Macron kepada Netanyahu serta penyambutan dengan karpet merah pada dia.

"Dia seorang penjahat, seorang penyiksa, penyiksaan terhadap pria dan anak-anak, dan tidak menghormati hukum internasional dan Hak asasi manusia, sungguh memalukan," kata dia seperti dilansir Al-Jazeera, Sabtu (15/6) 

Hal serupa juga diungkapkan Yassine Blicqy, salah satu pengunjuk rasa. Dia berharap dalam beberapa tahun ke depan atau bahkan puluhan tahun, Perancis akan memilih keadilan dan akan berpihak pada masyarakat yang tertindas. 

Macron mengundang Netanyahu untuk ambil bagian dalam sebuah peringatan pada Ahad (16/7) tentang deportasi massal orang Yahudi Prancis ke kamp-kamp Nazi 75 tahun yang lalu. Acara ini memperingati salah satu momen paling memalukan kolaborasi Prancis dengan Nazi.

Pada tanggal 16-17 Juli 1942, polisi Prancis mengumpulkan sekitar 13 ribu orang Yahudi, termasuk sekitar 4.000 anak-anak, di sekitar Paris dan menggiring mereka ke stadion bersepeda Vel d'Hiv sebelum mereka dikirim ke kamp-kamp.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement