REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional XXIV di Tarakan, Kalimantan Utara. Di hadapan peserta utusan 34 Provinsi dan ribuan masyarakat yang memadari Islamic Center, Menag berpesan untuk terus menjaga harmonisasi sosial dan kerukunan hidup beragama.
Menurutnya, harmoni dan kerukunan merupakan fundamen persatuan dan kesatuan bangsa. “Kita perlu menghindarkan bersama segala potensi yang menggiring masyarakat ke arah konflik, terlebih konflik yang mempunyai sangkut paut dengan isu – isu agama,” kata Menag di Tarakan, Sabtu (15/7).
“Agama Islam yang dianut mayoritas bangsa Indonesia adalah Islam yang rahmatan lil alamin. Agama yang mengajarkan toleransi, baik perbedaan-perbedaan antar internal umat islam maupun antar pemeluk agama yang berbeda,” ujarnya.
Lukman mengajak masyarakat untuk lebih memahami, mendalami, dan mengamalkan empat pilar kebangsaan, yaitu: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Menututnya, empat pilar itu bukan alat mengekang, mengintimidasi dan mendiskriminasi, tapi justru memberikan jaminan kepada warga negara yang ingin menjalankan ibadah sesuai agamanya
“Saya yakin, jika tatanan kebangsaan dan kemasyarakatan kita yang kondusif dapat terus kita pelihara, dengan izin Allah, kita akan mampu membangun hari esok yang lebih baik dan menyelamatkan Negara Republik Indonesia dari segala bahaya perpecahan dan krisis nilai yang berpotensi melanda masyarakat di era globalisasi ini,” pesannya.
Lukman juga menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada tuan rumah, khususnya Gubernur Kalimantan Utara beserta jajarannya dan Pemkot Tarakan, atas dukungan dan kerjasama dalam penyelenggaraan STQ Nasional. “Semoga kegiatan STQ berlangsung dengan aman, tertib, lancar dan sukses,” harapnya.
Kepada qori, qoriah, hafiz, hafizah, serta para pimpinan khafilah, dewan hakim, dan official, Menag mengajak untuk menjaga tujuan mulya STQ. “Suasana aman dan damai di provinsi yang mempunyai motto Benuanta, sesungguhnya merefleksikan potret kehidupan kebangsaan yang kita dambakan terwujud di seluruh persada nusantara,” ujarnya.
Tampak hadir,Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie beserta jajarannya, Perwakilan Pemerintah Provinsi masing-masing kafilah STQ, Plt Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Pejabat Eselon II Kementerian Agama, Kakanwil Kementerian Agama Se Indonesia, Official dan peserta, serta masyarakat Tarakan.