REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya memastikan program hibah air minum dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2017, berjalan dengan baik. Program ini, langsung yang dipantau oleh Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum.
Uu, meninjau sejumlah kecamatan di wilayahnya yang mendapatkan program bantuan dari pemerintah pusat tersebut. "Saya mengecek langsung untuk memastikan program ini tepat, ke masyarakat berpenghasilan rendah," ujar Uu, Ahad (17/7).
Uu merasa bersyukur wilayahnya mendapat bantuan ini. Hal ini, sesuai dengan jargon yang digaungkannya yaitu 'Gerbang Desa untuk Jabar'. Dia berharap, dengan adanya program ini, semakin banyak warga Kabupaten Tasikmalaya yang teraliri air bersih. "Ini juga sejalan dengan program Pak Presiden, Nawacita," katanya.
Bantuan tersebut, kata Uu, tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya. "Jadi ada 1.000 rumah yang tersambung baru (air bersih) ini," katanya.
Direktur Utama PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya Wawan Dharmawan mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam menyalurkan program bantuan ini. Program ini, merupakan strategi percepatan untuk menambah jumlah sambungan rumah baru melalui penerapan pemberian hibah berdasarkan kinerja yang terukur.
Wawan mengatakan, alasan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyalurkan bantuan ini ke wilayahnya. Menurutnya, Kabupaten Tasikmalaya terpilih karena pemerintah daerahnya dinilai telah berinvestasi dalam penyediaan air bersih yakni melalui PDAM Tirta Sukapura.
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, kata dia, telah menggelontorkan Rp 2 miliar sebagai dana talang program tersebut, sebelum turunnya dana dari pemerintah pusat. "Dana talang ini untuk proses pelaksanaan sambungan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," katanya.