REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) merangkul kalangan pesantren sebagai upaya pendekatan untuk memenangkan Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Garut, Jawa Barat. "Di sini banyak santri ulama, kita dekati," kata Anggota Dewan Pembina DPP Partai Politik Gerindra, Asril Tanjung usai menggelar pertemuan dengan para kader Gerindra di Garut, Ahad (16/7).
Ia menuturkan, Partai Gerindra serius untuk berjuang bersama-sama memenangkan pemilihan kepala daerah dengan menjalankan kekuatan partai hingga ke tingkat bawah. Salah satu yang dijalankan partai, dia mengatakan, dengan melakukan pendekatan terhadap para ulama. Juga mengikuti setiap kegiatan keagamaan di berbagai pondok pesantren di Garut. "Ada acara-acara hari keagamaan, kita harus muncul di situ," katanya.
Ia mengungkapkan, upaya pendekatan itu dapat membangun kepercayaan dari kalangan pesantren terhadap partai politik. Diharapkan selanjutnya kalangan pesantren mau mendukung calon yang diusung Partai Gerindra.
Menurut dia, kalangan pesantren belum tentu juga memilih partai politik seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP) atau Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang bernuansakan Islam. "Belum tentu dia (kalangan pesantren, Red) milih PPP dan PKB, jadi kita dekati, kita rangkul," katanya.
Ia mengintruksikan kepada para kader untuk mengetahui berapa banyak pesantren termasuk ulama di daerahnya masing-masing. Selanjutnya, kata dia, dapat melakukan langkah yang dapat menarik perhatian kalangan pesantren terhadap partai politik dengan selalu hadir dalam kegiatan keagamaan di pesantren. "Jangan sampai ada acara keagamaan di pesantren kita tidak hadir," katanya.
Calon Bupati Garut yang hadir dalam pertemuan kader Gerindra Garut, Kolonel Suryaman menyatakan, telah mengunjungi sejumlah daerah untuk melakukan pendekatan terhadap masyarakat Garut. Salah satunya, kata dia, telah mengunjungi beberapa pesantren, bahkan ada pondok pesantren yang menyampaikan dukungan pencalonan secara tertulis. "Untuk sekarang beberapa daerah saya kunjungi, saya silaturahim, termasuk ke pesantren sudah," katanya.